Kota Tua Surabaya adalah destinasi wisata di Surabaya yang terkenal dengan bangunan-bangunan bersejarahnya.
Kawasan ini terbagi menjadi empat zona. Yaitu Zona Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu, masing-masing dengan karakteristik arsitektur dan sejarah yang berbeda.
Zona Eropa menampilkan bangunan kolonial, zona Pecinan memiliki nuansa Tionghoa, zona Arab dipenuhi oleh bangunan bergaya Arab, dan zona Melayu mencerminkan arsitektur Melayu.
Kawasan ini telah melalui revitalisasi oleh pemerintah kota. Yang mencakup perbaikan bangunan, dekorasi, dan penambahan fasilitas serta transportasi umum untuk memudahkan akses.
Baca Juga: Kota Tua Surabaya, Petualangan Sejarah dan Budaya dalam Satu Hari
Sejarah Bangunan Bangunan Kota Tua
Kota Tua Surabaya adalah kawasan dengan bangunan-bangunan bersejarah yang memiliki latar belakang kompleks dan beragam, mencerminkan keberadaan berbagai etnis yang pernah tinggal di sana.
Pada masa pendudukan Belanda, kawasan ini menjadi tempat tinggal warga asing, terutama orang Belanda.
Bangunan-bangunan kolonial yang masih berdiri hingga saat ini adalah peninggalan dari masa itu, memancarkan nuansa Eropa klasik yang memukau.
Selain Belanda, Kota Tuw Surabaya juga dihuni oleh berbagai etnis lain seperti Jepang, Tionghoa, dan Arab. Hal ini terlihat dari keberadaan empat zona di kawasan ini. Masing-masing zona menampilkan arsitektur dan budaya khas dari etnis yang diwakilinya, mencerminkan keberagaman yang ada di kota ini.
Proses revitalisasi di tahun 2024 ini mencakup perbaikan dan pemeliharaan bangunan-bangunan bersejarah, serta pengembalian fungsi asli dari bangunan-bangunan tersebut.
Langkah ini diambil untuk menghidupkan kembali kejayaan masa lalu sekaligus meningkatkan daya tarik wisata kawasan ini.
Hasilnya, Kota Tua Surabaya kini berkembang menjadi destinasi wisata heritage yang menarik, menawarkan nuansa berbeda dari berbagai etnis yang pernah tinggal di kota tersebut.
Para wisatawan yang berkunjung ke Kota Tua Surabaya dapat menikmati berbagai aktivitas, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan Suroboyo Bus untuk menjelajahi bangunan-bangunan bersejarah yang ada.
Selain menikmati keindahan arsitektur, pengunjung juga dapat merasakan atmosfer masa lalu yang kental di setiap sudut kawasan ini.
Bangunan-bangunan bersejarah di Kota Tua Surabaya juga memegang peran penting sebagai saksi bisu dari perjuangan arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Mereka menjadi simbol sejarah dan perjuangan masa lalu yang penting bagi Surabaya, mengingatkan setiap orang akan kisah heroik yang pernah terjadi di sini.
Baca Juga: 10 Kota Tua di Indonesia yang Cocok untuk Liburan dan Belajar Sejarah
Nuansa di Setiap Zona
Bagaimana nuansa setiap zona mempengaruhi keindahan Kota Tua Surabaya? Berikut penjelasan setiap zona dan bangunan ikoniknya!
Zona Eropa
Di zona ini, Kawan dapat menyaksikan berbagai bangunan bersejarah dengan arsitektur klasik kolonial Belanda. Beberapa tempat menarik di Zona Eropa termasuk Gedung Cerutu. Awalnya gedung ini digunakan sebagai kantor perusahaan gula terkenal, Java Sugar Syndicate, kini menjadi kantor Bank Mandiri. Gedung ini memiliki arsitektur klasik Eropa yang masih memukau hingga sekarang.
Jalan Kalimas, Jalan Veteran, Jalan Sikatan, dan Jalan Rajawali di zona ini menunjukkan organisasi dan perkantoran etnis Eropa pada masa kolonial. Bangunan-bangunan tua yang masih terawat menambah daya tarik kawasan ini.
Taman Sejarah Surabaya sendiri dilengkapi dengan area bermain basket, playground, tempat makan dan minum, serta narasi sejarah tentang kota lama.
Zona Eropa juga menawarkan berbagai aktivitas seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan Suroboyo Bus untuk menikmati bangunan-bangunan bersejarah.
Zona Arab
Nuansa Zona Arab di Kota Tua Surabaya terdiri dari berbagai bangunan dan tempat yang menunjukkan keberadaan etnis Arab di kota ini.
Beberapa tempat menarik di Zona Arab termasuk kawasan religi Sunan Ampel, dimana tempat ini menjadi pusat religi dan budaya bagi warga keturunan Arab, dengan banyak bangunan bersejarah yang menandakan kehadiran etnis Arab di Surabaya.
Makam Sunan Ampel sendiri merupakan salah satu tempat paling sakral di Zona Arab. Sunan Ampel adalah seorang wali yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa.
Di tempat ini, wisatawan dapat menikmati berbagai kuliner khas Surabaya yang disajikan oleh warga Arab. Serambi Ampel juga menjadi tempat populer untuk bersantai dan berbelanja.
Baca Juga: Peran Besar Ali Sadikin dalam Revitalisasi Kota Tua sebagai Wisata Sejarah
Zona Pecinan
Di wilayah Pecinan Surabaya, beberapa landmark terkenal yang menarik untuk dikunjungi termasuk Kelenteng Boen Bio, kelenteng ini dibangun dengan gaya arsitektur khas Tiongkok dan dibangun oleh tukang dari Tiongkok.
Kelenteng ini diperuntukkan hanya untuk penganut agama Khonghuchu murni dan memiliki hiasan yang memiliki arti dan tujuan simbolik.
Kawasan Wisata Kampung Pecinan menawarkan bangunan-bangunan bersejarah yang memiliki nilai sejarah tinggi terkait keberadaan orang-orang China di masa silam.
Terdapat juga spot instagramable yang menggambarkan suasana khas China Town.
Jalan Kapasan Dalam Gang 2 juga memiliki mural-mural indah yang menggambarkan suasana khas China Town. Di sini juga terdapat bangunan gudang kayu berusia 200 tahun.
Terdapat pula Hotel Ganefo. Bangunan ini merupakan bekas rumah Kapten China yang sekarang menjadi hotel. Hotel ini terletak di Jalan Kapasan Dalam.
Kembang Jepun, yang dahulu kawasan ini terkenal dengan pusat kuliner Kya-Kya yang melambungkan nama Surabaya. Meskipun Kya-Kya tidak bertahan lama, kawasan ini masih menawarkan nuansa Tiongkok.
Zona Melayu
Zona Melayu di Kota Lama Surabaya menawarkan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan budaya dan sejarah etnis Melayu.
Beberapa aktivitas khusus yang dapat dilakukan di zona ini meliputi pengenalan sejarah dan budaya, dimana wisatawan bisa mengikuti tur sejarah yang menunjukkan peran penting etnis Melayu dalam perkembangan Surabaya.
Wisatawan sendiri bisa melihat dan mempelajari seni dan budaya Melayu yang masih terjaga hingga kini.
Zona ini juga menawarkan berbagai barang dan produk yang berkaitan dengan budaya Melayu.
Terlepas dari semua zona, Kota Tua Surabaya juga memiliki keunikan tersendiri sebagai wilayah ikonik Kota Surabaya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News