sering dianggap kasar suku batak aslinya sangat sopan - News | Good News From Indonesia 2024

Sering Dianggap Terlalu Tegas, Suku Batak Aslinya Sangat Sopan

Sering Dianggap Terlalu Tegas, Suku Batak Aslinya Sangat Sopan
images info

Dikenal sebagai etnis yang tegas dengan tutur kata yang kasar, masyarakat dari Suku Batak sering menerima stereotip seperti itu. Di sisi lain, kebudayaan Batak di Kecamatan Sianjur Mula-Mula menyatakan sebaliknya.

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2010, Suku Batak merupakan etnik terbesar ketiga di Indonesia. Populasi Etnis Batak di Indonesia sebesar 68,49% di Sumatera Utara. Sebagi informasi, Sianjur Mula-Mula dapat dikatakan sebagai daerah dengan salah satu populasi etnis Batak terbanyak di Sumatera Utara. Hal tersebut menjadikannya sebagai tempat yang paling optimal untuk mempelajari Suku Batak.

Sianjur Mula-Mula sering disebut sebagai asal mulanya titik peradaban Suku Batak. Didirikannya Tugu Limbong, Geopark, papan besar dengan tulisan “Titik Nol”, dan obyek pariwisata lainnya merupakan bukti dari pernyataan tersebut.

Oleh karena itu, untuk menulusuri karakteristik Suku Batak yang sesungguhnya, Kawan GNFI perlu mempelajari kebudayaan di titik asalnya, yaitu di Sianjur Mula-Mula.

Dapat ditemui bahwa kebudayaan Batak di Kabupaten Samosir ini masih cukup kental. Banyak dari masyarakat berinteraksi menggunakan bahasa dan tata krama Suku Batak. Bagi wisatawan atau Kawan GNFI yang baru mampir untuk pertama kalinya, mungkin akan merasa terkejut dengan uniknya kebudayaan Batak. Sebab, berbeda dengan apa yang sering disebutkan masyarakat luar.

Mengenal Suku Batak: Sejarah, Marga, Bahasa, hingga Kebudayaanya

Ciri-ciri utama masyarakat Batak adalah suka berbagi, terutama hasil panen karena banyak yang berprofesi sebagai petani. Selain itu, mereka sangat menjaga tata krama bersikap, terutama berbicara dengan anggota masyarakat yang lebih senior. Seperti kebanyakan kebudayaan lainnya, pemuda diajarkan untuk menjunjung tinggi dan menghormati seniornya, terutama sesama kerabat dan orang tuanya.

Panggilan kepada Anggota Masyarakat Suku Batak

Bagi Kawan GNFI dari suku manapun yang ingin mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar, dapat menggunakan kata-kata panggilan sebagai berikut:

  • Amang: Panggilan kepada ayah kandung atau laki-laki yang seumuran dengan ayah kandung.
  • Inang: Panggilan kepada ibu kandung atau perempuan yang seumuran dengan ibu kandung.
  • Tulang: Dapat dijadikan sebagai alternatif dari Amang, tetapi lebih etis digunakan apabila marganya diketahui atau untuk anggota keluarga sendiri (paman).
  • Nantulang: Alternatif dari Inang. Sama kasusnya seperti tulang, sebaiknya digunakan untuk anggota keluarga sendiri (bibi), dan bisa digunakan selama tidak dipermasalahkan.
  • Ompung (dibaca sebagai Oppung): Panggilan kepada orang tua, dan sebenarnya dibagi atas Ompung Doli (kakek) dan Ompung Boru (nenek), tetapi umumnya cukup disebut “Ompung”.

Perlu diketahui bahwa panggilan kepada anggota masyarakat Suku Batak tersebut tidak diwajibkan apabila tidak terbiasa. Sebagai gantinya, cukup menggunakan panggilan sederhana berupa “Bapak” atau “Ibu”. Selama menggunakan panggilan dan tutur kata yang sopan, pasti akan diterima dengan baik.

Misteri Batu Hobon di Pulau Samosir, Tempat Raja Batak Sembunyikan Harta Karun

Permasalahan Stereotip

Mungkin banyak dari Kawan GNFI yang baru menyadari adanya panggilan khusus tersebut. Hal tersebut dikarenakan budaya Batak kurang tergambarkan di luar Sianjur Mula-Mula ataupun Samosir karena pemuda-pemudi Suku Batak jarang yang mendalami asal-usulnya.

Banyak dari penduduk di luar Sianjur Mula-mula masih berusia muda. Hal tersebut menimbulkan sedikit kesenjangan karakteristik dengan daerah-daerah lain.

Stereotip biasanya sering diarahkan ke masyarakat yang berada di luar Samosir atau Sianjur Mula-Mula. Stereotip yang sering diarahkan ke etnis Batak mungkin hanya berlaku untuk kasus tertentu atau budaya yang sudah bercampur dengan budaya lainnya.

Sayangnya, stereotip tersebut masih bertahan hingga sekarang. Untuk membuktikan pembenaran pandangan tersebut, Kawan GNFI dapat datang ke Sianjur Mula-Mula dan pasti disambut oleh masyarakat sekitar dengan hangat.

Harta, Tahta, Boru Ni Raja, Film Berbalut Kekayaan Budaya Batak dan Keindahan Danau Toba

Referensi:

https://www.detik.com/sumut/budaya/d-6770808/28-panggilan-nama-anggota-keluarga-dalam-bahasa-batak-toba

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.