alat elektrolisis di desa sembungan diinisiasi oleh tim kkn ppm ugm kejajar - News | Good News From Indonesia 2024

Alat Elektrolisis di Desa Sembungan, Diinisiasi oleh Tim KKN-PPM UGM Kejajar

Alat Elektrolisis di Desa Sembungan, Diinisiasi oleh Tim KKN-PPM UGM Kejajar
images info

Wonosobo- Desa Sembungan, yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, merupakan salah satu desa tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 2.300 MDPL.

Letaknya yang berada di pegunungan membuat desa ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun. Namun, meskipun air hujan melimpah, masyarakat Desa Sembungan sering kali menghadapi kesulitan dalam mengakses air baku untuk kebutuhan sehari-hari.

Menyikapi permasalahan tersebut, Tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Unit Kejajar (JT-056) menginisiasi proyek alat elektrolisis air hujan sebagai penerapan teknologi tepat guna. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan solusi yang efektif dan efisien dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat desa.

Teknologi Elektrolisis Air Hujan

Elektrolisis adalah proses kimia yang menggunakan arus listrik untuk memisahkan molekul-molekul dalam larutan. Dalam konteks penyediaan air bersih, elektrolisis digunakan untuk memurnikan air dengan memisahkan kontaminan dan kotoran yang terdapat dalam air hujan.

Proses ini tidak hanya efektif dalam menghilangkan zat-zat berbahaya. Namun, juga relatif sederhana dan hemat biaya, sehingga cocok untuk diterapkan di daerah pedesaan dengan sumber daya yang terbatas.

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Menggagas Kafe Modern guna Membantu UMKM Kopi

Implementasi di Desa Sembungan

Proyek ini dimulai dengan sosialisasi kepada masyarakat Desa Sembungan tentang pentingnya air bersih dan potensi teknologi elektrolisis. Tim KKN-PPM UGM JT-056 memberikan pelatihan kepada warga tentang cara kerja alat elektrolisis dan bagaimana merawatnya.

Selain itu, tim juga bekerja sama dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat untuk memastikan keberlanjutan proyek ini.

Alat elektrolisis yang dikembangkan oleh tim KKN-PPM UGM JT-056 terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu sumber daya listrik, elektroda, dan tangki penampung air. Air hujan yang tertampung di tangki kemudian dialirkan melalui elektroda yang terhubung dengan sumber listrik.

Arus listrik yang mengalir melalui elektroda akan memisahkan molekul air menjadi hidrogen dan oksigen, serta mengendapkan kotoran dan kontaminan lainnya. Air yang telah melalui proses elektrolisis kemudian disaring lagi untuk memastikan kebersihannya sebelum digunakan oleh warga.

Manfaat dan Dampak Positif

Penerapan alat elektrolisis air hujan di Desa Sembungan membawa sejumlah manfaat dan dampak positif bagi masyarakat. Pertama, teknologi ini mampu menyediakan air bersih dengan cara yang mudah dan murah, sehingga mengurangi ketergantungan warga pada sumber air bersih yang mungkin sulit dijangkau atau mahal.

Penyuluhan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa UMM untuk Meningkatkan PHBS anak usia Dini

Kedua, alat tersebut ramah lingkungan karena memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah, yaitu air hujan, dan tidak menghasilkan limbah berbahaya.

Selain itu, proyek ini juga berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat. Melalui pelatihan dan partisipasi aktif dalam pembuatan dan pemeliharaan alat, warga desa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat mereka gunakan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Proyek ini juga memperkuat kerja sama antara masyarakat desa dan institusi pendidikan tinggi, dalam hal ini UGM, yang dapat menjadi model bagi pengembangan desa lainnya di Indonesia.

Inisiatif Tim KKN-PPM UGM JT-056 dalam mengembangkan dan menerapkan alat elektrolisis air hujan di Desa Sembungan merupakan contoh nyata bagaimana teknologi tepat guna dapat memberikan solusi praktis dan berkelanjutan bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat pedesaan.

Proyek tersebut tidak hanya menyediakan air bersih yang sangat dibutuhkan oleh warga, tetapi juga memberdayakan mereka melalui pendidikan dan pelatihan. Dengan demikian, upaya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk mengembangkan solusi serupa dalam mengatasi tantangan lokal yang mereka hadapi.

Kiprah Mahasiswa KKN-PPM UGM di Garut, Menggali Potensi Lokal, Mengembangkan Pasirwangi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

LK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.