Sebanyak 27 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di dua desa, yaitu Desa Sontang dan Desa Rawa Makmur, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Program ini merupakan bagian dari upaya UGM untuk mendekatkan dunia akademis dengan masyarakat, serta menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemajuan bersama. Kegiatan KKN yang berlangsung selama 7 minggu tersebut difokuskan pada berbagai aspek pembangunan desa, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, hingga pengembangan ekonomi masyarakat setempat.
Tim KKN-PPM Kemilau Riau mengambil tema besar tentang “Pembelajaran Pemberdayaan Melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia Berkelanjutan dan Pelayanan Teknis dalam Organisasi Perangkat Daerah di Desa Sontang dan Rawa Makmur”.
Tema ini dipilih untuk membantu masyarakat desa dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia dan meningkatkan efektivitas pelayanan perangkat desa.
Salah satu fokus utama dari kegiatan KKN ini adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia di Desa Sontang dan Rawa Makmur.
Wujudkan Masa Depan Berkelanjutan, Generasi Muda Harus Peka Lingkungan
Melalui berbagai program pelatihan dan workshop, mahasiswa UGM membantu masyarakat setempat dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka di berbagai bidang. Kegiatan tersebut meliputi pelatihan keterampilan teknis, pendidikan kesehatan, serta peningkatan kemampuan wirausaha.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, masyarakat dapat lebih mandiri dan mampu memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal. Selain peningkatan sumber daya manusia, program KKN ini juga fokus pada peningkatan pelayanan teknis dalam organisasi perangkat daerah.
.jpg)
Mahasiswa UGM bekerja sama dengan perangkat desa untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan berbagai permasalahan teknis yang ada. Mereka membantu dalam merancang dan mengimplementasikan sistem administrasi yang lebih efisien, serta memberikan pelatihan mengenai penggunaan teknologi informasi untuk mempercepat proses pelayanan publik.
Adaptasi Mahasiswa KKN di Desa Rawa Makmur
Selama minggu pertama, mahasiswa KKN-PPM Kemilau Riau melakukan kegiatan survey lapangan dan adaptasi lingkungan baru di lokasi KKN. Pada hari pertama dan kedua, mereka melakukan kegiatan bersih-bersih dan loading barang ke pondokan yang akan ditempati selama 50 hari kegiatan KKN-PPM.
Mahasiswa juga melakukan kunjungan kepada Kepala Desa dan Sekdes di kantor desa. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengetahui potensi serta keadaan yang ada di Desa Rawa Makmur.
Klaster Filantropi Lingkungan Tanam Pohon Serentak di 18 Provinsi
Selain itu, pada kunjungan ini, mahasiswa juga memaparkan beberapa rencana program kerja yang akan dilaksanakan selama program KKN di Desa Rawa Makmur. Selama kunjungan di kantor desa, mahasiswa menemukan beberapa masalah yang dialami masyarakat Desa Rawa Makmur. Sebagai contoh, kurangnya tanaman toga dan hortikultura karena akar sawit yang sudah menyebar dan membuat kualitas tanah menjadi rusak.
Layanan kesehatan juga masih terbilang terbatas, terlebih lagi di sekolah tidak terdapat Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang sebenarnya sangat diperlukan. Selain itu, di sekolah dasar juga tidak ada fasilitas ruang perpustakaan yang seharusnya penting untuk kegiatan belajar mandiri para siswa.
Mahasiswa KKN-PPM Kemilau Riau juga melakukan kunjungan ke rumah masyarakat sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih memahami kondisi, kebutuhan, dan aspirasi warga. Mahasiswa KKN-PPM Kemilau Riau berupaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan memahami permasalahan yang mereka hadapi secara langsung.
Dengan berinteraksi secara personal, mahasiswa dapat menggali informasi mendalam mengenai kondisi ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan sosial budaya di Desa Rawa Makmur.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan mahasiswa KKN-PPM UGM Kemilau Riau di Desa Sontang dan Desa Rawa Makmur, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, mampu mengembangkan potensi desa dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat.
Upaya ini menciptakan sinergi yang baik antara dunia akademis dan masyarakat, sehingga bersama-sama dapat mencapai kemajuan yang berkelanjutan.
10 Negara Paling Ramah Lingkungan di Dunia, Temukan Peringkat Indonesia!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News