Siapa yang tidak mengenal Pulau Lombok? Sejuta keindahan tertuju di sana. Lombok memiliki destinasi wisata, panorama alam yang indah, budaya, tradisi, serta adat yang masih terjaga sampai saat ini.
Daya tarik dari Lombok memikat hati para wisatawan, baik itu domestik maupun mancanegara. Tak heran jika tradisi dan adatnya yang sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan ketika berada disana.
Terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) penduduk Pulau ini ditempati oleh suku asli Lombok, yakni suku Sasak. Nama Sasak berasal dari kata sak yang memiliki arti sampan. Sehingga mereka menyakini bahwa nenek moyang masuk ke Pulau Lombok menggunakan sampan.
Banyak masayarakat menyebut Pulau Lombok dengan "Bumi Sasak." Kelompok etnis mewarnai keragaman budaya yang ada di Indonesia tentunya. Ditambah dengan dialek yang berbeda pada beberapa daerah yang berada di Pulau Lombok dan memiliki warna bahasa yang mirip dengan bahasa Jawa dan Bali.
Lombok Jadi Pusat Percontohan untuk Hilirisasi Kelapa
Berbicara mengenai Lombok tidak akan ada habisnya. Banyak kearifan budaya lokal dengan keunikan dan ciri khas mempunyai pesona yang menarik, salah satunya tradisi unik dikenal dengan nama Malean Sampi yang merupakan bahasa Sasak memiliki arti mengejar sapi.
Di Lombok, Malean Sampi ini mempunyai makna sebagai wujud rasa syukur para petani yang telah menyelesaikan panen dan menyambut musim tanam berikutnya.
Sukacita para petani dengan hasil produksi yang melimpah menjadikan nikmat yang diterima dengan melakukan Malean Sampi di tengah area persawahan yang penuh lumpur. Dengan diselenggarakannya acara tersebut menjadi ajang silaturahmi antarpetani serta hiburan warga disana.
Ketika acara Malean Sampi dilaksanakan terdapat peserta baik petani, peternak, atau saudagar sapi se Pulau Lombok. Terlebih dahulu ada kontes sapi yang dilombakan dihias supaya menarik perhatian. Pada kontes ini biasanya yang dipilih sapi pejantan, sudah disuntik, dan tanduknya terlihat keras.
Tujuan dilakukan hal seperti itu supaya memudahkan pemilik sapi dalam melatih cara bertanding nantinya. Pada kegiatan tersebut, seorang joki berpengalaman akan menunggangi sapi serta bersanding dengan yang lain.
Menyusuri Gang Lombok Semarang, Empat Destinasi ‘Legend’ Ada Di Sini!
Selain itu, sapi yang dipergunakan untuk kontes tidak boleh sembarangan. Hanya sapi yang berkisaran 17 juta diperbolehkan dalam Malen Sampi. Namun, jika sapi tersebut bagus ketika acara berlangsung, maka akan diberi harga tinggi dan bisa mencapai 35 juta rupiah.
Budaya seperti ini sudah dilakukan secara turun temurun dan hingga saat ini terus dilestarikan terjaga dengan baik. Malean Sampi merupakan peninggalan orang tua zaman dahulu dan menjadi ajang promosi parawisata tentunya, banyak media yang melirik, supaya orang dapat tertarik takan tradisi seperti ini. Juga dapat memajukan pariwisata yang ada di Lombok.
Sebelum dilaksanakan acara puluhan sapi berkumpul di balai desa setempat, kemudian melakukan parade atau pawai dengan digiring berjalan kaki ke area perlombaan sembari diiringi musik tradisional.
Rangkaian acara tersebut disaksikan langsung oleh masyarakat. Pada area perlombaan dipadati oleh ribuan penonton yang mengelilingi bukan hanya warga setempat tetapi juga banyak turis mancanegara yang memotret kegiatan Malean Sampi.
Malean Sampi tidak mengenal siapa yang harus menang dan siapa yang harus kalah. Sebab, jika sapi yang terlihat kuat, bobotnya bagus, maka menjadi incaran dan akan dibeli dengan harga fantastis oleh para saudagar sapi.
Namun di sisi lain, ada saja yang menggunakan ilmu untuk menjatuhkan kawan sapi yang lain. Sehingga orang lain dapat rugi.
Dengan adanya hal tersebut maka terdapat Malean Sampi yang hanya melintasi area tengah persawahan sapi yang bergiliran memacu lintasan. Sementara itu, Malean Sampi yang dilombakan sangat jarang sebab ada yang curang serta sering terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Lombok dari Cemilan Hingga Cinderamata
Sumber Referensi:
- ST, A. (2016, Oktober 11). Malean Sampi Tradisi Khas Petani Lombok Barat. Retrieved from lombokbaratkab.go.id: https://lombokbaratkab.go.id/malean-sampi-tradisi-khas-petani-lombok-barat/amp/
- Tradisi Malean Sampi, Cara Warga Selat Narmada Melestarikan Budaya. (2020, Maret 16). Retrieved from lombokpost.jawapos.com: https://lombokpost.jawapos.com/feature/1502773123/tradisi-malean-sampi-cara-warga-selat-narmada-melestarikan-budaya
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News