Indonesia dan Kanada menegaskan kembali komitmen bersama untuk menyelesaikan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia—Kanada (ICA—CEPA) pada akhir 2024.
Hal ini dikemukakan dalam sesi pembukaan Putaran Kedelapan Perundingan ICA—CEPA di Ottawa, Kanada pada Senin (24/6).
“Kami mendorong para Ketua Isu Runding untuk mengintensifkan komunikasi dan dapat bersikap pragmatis sehingga seluruh isu runding dapat terselesaikan,” tegas Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Djatmiko Bris Witjaksono yang memimpin Delegasi Indonesia dalam putaran kedelapan ini.
Walaupun terdapat permasalahan yang belum selesai, kami yakin Indonesia dan Kanada dapat mencapai kesepakatan sesuai target dan saling menguntungkan
Selain itu, diselenggarakan untuk pertama kalinya diskusi pembentukan Dialog Mineral Kritis. Diskusi tersebut menandai wujud nyata kerja sama strategis antara Indonesia dan Kanada sebagai negara produsen mineral kritis berpengaruh di dunia.
“Indonesia mengusulkan adanya dialog mengenai mineral kritis dalam kerangka ICA—CEPA. Usulan ini diajukan untuk mengeksplorasi keunggulan kedua negara dalam pengolahan sumber daya mineral dan pengembangan teknologi baru dan terbarukan,” ujar Djatmiko.
Sementara itu, Direktur Perundingan Bilateral Kemendag RI Johni Martha selaku Deputy Chief Negotiator mengungkapkan, pada putaran kali ini Indonesia dan Kanada sama-sama berharap agar tercapai keberhasilan untuk sejumlah isu runding.
Harapannya, bila kesepakatan ini sudah tercapai, maka berbagai hal seperti Transparansi Antikorupsi, Perilaku Bisnis yang Bertanggung Jawab, Perpindahan Manusia, serta Kepabeanan dan Fasilitasi Perdagangan bisa segera menemukan berbagai titik terang.
“Kami juga berharap agar isu-isu runding lainnya dapat menepati komitmen yang tertuang dalam Program Kerja Akselerasi Perundingan ICA—CEPA yang disetujui kedua negara,” imbuh Johni.
Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2024
Total perdagangan tembus USD 1,1 miliar
Sebagaimana mengacu dari data Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia—Kanada periode Januari–April 2024 mencapai USD 1,1 miliar.
Selama periode tersebut, Indonesia berhasil mencatatkan angka sebesar USD 466 Juta untuk kegiatan ekspor. Lalu, untuk komoditas yang berhasil mencatatkan angka tinggi antara lain adalah perlengkapan telepon, hasil produksi atau limbah, karet alam, aksesoris, serta koper.
Sementara itu, untuk komoditas utama ekspor besar dari Kanada antara lain gandum, pupuk, kedelai, serta serbuk kayu.
4 Komitmen Industri Jepang untuk Indonesia: Mulai dari Otomotif hingga Transisi Energi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News