peningkatan pertumbuhan ekonomi indonesia pada 2024 - News | Good News From Indonesia 2024

Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2024

Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2024
images info

Peningkatan pertumbuhan ekonomi merupakan keinginan siapa saja, baik dari masyarakat ataupun pemerintah. Berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada triwulan I 2024 sebesar 5,11%. Di mana pertumbuhan tersebut meningkat sebesar 0.6% dari triwulan sebelumnya.

Peningkatan ini disebabkan oleh permintaan domestik yang tinggi, konsumsi rumah tangga dan pemerintah yang juga meningkat dikarenakan akan diadakannya pemilu, serta karena banyaknya hari libur nasional dan juga cuti bersama.

Pada triwulan selanjutnya, diprediksi akan tetap kuat kisaran 4,7—5,5%. Pertumbuhan ekonomi juga mengalami peningkatan tertinggi pada lapangan usaha administrasi, pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, yaitu sebesar 18,88%. Adapun faktor pendorong dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2024 sebagai berikut:

  1. Tingkat konsumsi yang tinggi menyebabkan tingginya tingkat GDP juga. Selain itu, tingginya tingkat konsumsi bisa disebabkan oleh kenaikan upah minimum dan bantuan sosial dari pemerintah.
  2. Tingginya tingkat investasi yang didukung dari program infrastruktur dan kondisi politik yang stabil.
  3. Naiknya nilai ekspor terhadap komoditas yang ada di Indonesia.
  4. Naiknya nilai impor yang didukung dengan barang modal dan bahan baku pendorong pertumbuhan ekonomi.
  5. Upaya pemerintah dalam menetapkan kebijakan agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia selalu meningkat.
Pendapatan Negara 2023 Capai Rp2.754,2 Triliun, 110% dari Target

Dalam peningkatan tersebut, tentunya Indonesia juga pernah mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi. Misalnya, seperti Covid-19 yang melanda di tahun akhir 2019 dulu.

Pada kasus Covid-19 tersebut, banyak karyawan, pekerja pabrik, bahkan petani yang terkena dampaknya. Pada kondisi itu, perusahaan tidak mampu memberikan upah pada karyawannya dan petani pun tidak dapat mengerjakan atau menggarap sawahnya. Sebab, pada saat itu, semua masyarakat tidak boleh keluar rumah. Dari kasus ini, pasti ada faktor penghambat dari turunnya tingkat pertumbuhan ekonomi.

  1. Menurunnya tingkat konsumsi rumah tangga.
  2. Lemahnya permintaan global terhadap barang atau produk ekspor.
  3. Tingginya tingkat inflasi.
  4. Kurangnya sumber daya manusia dalam proses pengelolaannya.
  5. Defisit anggaran.

Dalam menanggapi hal tersebut, upaya kebijakan pemerintah harus tetap stabil seperti dengan memberikan bantuan sosial kepada warga yang membutuhkan, meningkatkan nilai jual barang ekspor, percepatan penyaluran KUR, dan lain sebagainya.

Dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, peran dana APBN juga sangat penting dan pemerintah juga perlu memperkuat koordinasi seperti dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah

Selain pengendalian tim, pemerintah juga harus mendorong daya beli masyarakat, menjaga inflasi tetap rendah, yaitu sebesar 1%, dan memberikan pelatihan tenaga kerja agar dapat meningkatkan keterampilan mereka.

Upaya kita dalam menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi adalah dengan mendukung kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan, menciptakan lapangan kerja, melakukan investasi dengan perusahaan yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain.

Pendapatan Negara Tembus Rp2.553,2 triliun per 12 Desember 2023

Namun, di samping peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, perlambatan laju pertumbuhan ekonomi juga tetap akan terjadi. Hal itu menyebabkan pemerintah juga akan berupaya semaksimal mungkin agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat.

Peran UMKM, koperasi, dan nelayan juga berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sebagai contoh, seperti melakukan hirilisasi yang mana para UMKM, koperasi, maupun nelayan mengembangkan hasil produk-produk lainnya yang sangat beragam di berbagai daerah.

Pihak industri juga harus kreatif dalam menjual ataupun mengekspor barang yang mereka produksi. Misalnya, biasanya dari pihak industri hanya menjual ataupun mengekspor bahan mentahnya saja. Dengan demikian, memiliki nilai jual yang tinggi.

Pihak industri bisa mengekspor atau menjual bahan mentahnya tersebut menjadi bahan jadi. Sebab, dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, industri juga harus semakin kreatif dalam memproduksi barang. Dengan begitu, nilai jualnya juga tinggi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.