Tugu Demokrasi yang ada di DPRD Kabupaten Madiun jadi perbincangan hangat warganet pada 2017. Pasalnya tugu itu memiliki bentuk yang menyerupai tangga Freemasonry. Saat diposting di akun Facebook, ratusan warganet berkomentar.
Dimuat dari Detik, Tugu Demokrasi itu merupakan pengganti pagar Gedung DPRD Kabupaten Madiun. Disebutkan tugu yang ada di Jalan Raya Panglima Sudirman secara sepintas memang mirip dengan tangga Freemasonry.
Kenali Brem, Makanan Khas Madiun yang Tak Boleh Dilewatkan!
Tugu ini dibangun dengan nilai Rp1 Miliar yang dananya diambil dari ABPD 2017. Proyek tugu dan Taman Demokrasi itu berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Madiun.
“Dibangun sejak 11 Juli 2017, ini hampir 100 persen, tinggal pembersihan lokasi. Bentuknya seperti ini, tidak ada tambahan,” ujar Pimpinan Proyek Wiwin Triono.
Minta dirobohkan
Ketika viral banyak pihak yang meminta tugu itu dirobohkan, salah satunya dari GP Ansor Kabupaten Madiun. Mereka menilai, tugu yang baru dibangun itu identik dengan simbol kelompok dan agama tertentu.
Karena itu GP Ansor mendatangi DPRD untuk mengetahui makna sejauh dan makna pendidikan yang terdapat dalam desain bangunan tugu itu. Sehingga bisa memahami maksud desain tugu tersebut.
“Saya minta kepada DPRD untuk menjelaskan tentang sisi historis dan edukatif terkait dengan tugu tersebut. Saya melihat jajaran DPRD tidak cukup tahu historisitas simbol-simbol itu.” ujar Ketua GP Ansor Kabupaten Madiun Khotamil Anam.
Mengenal Kesenian Dongkrek, Warisan Budaya TakBenda dari Madiun
Khotamil menambahkan GP Ansor Kabupaten Madiun secara tegas menolak tugu itu sehingga meminta agar segera dirobohkan. Dia menilai desain tugu itu tidak ada sangkut pautnya dengan kebudayaan dan peradaban Indonesia.
“Kita punya sejarah sendiri. Kebudayaan di Singosari dan Majapahit tidak ada yang seperti itu. Itu bukan kebudayaan bangsa kita,” jelasnya.
Diredesain
Setelah dikritik, pemerintah setempat merespon hal ini pada 2023 lalu. Kepala Bidang Tata Ruang dan Bangunan Gedung Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Madiun menjelaskan konsep desain tugu tersebut.
Dia menyebut konsep tugu itu merupakan hasil desain dari konsultan. Pemerintah melalui Dinas PU mempresentasikan keinginan tema taman dan tugu yang akan dibangun kemudian hal itu didesain oleh konsultan dan kemudian dikerjakan.
Seniman Topeng Monyet di Madiun Serahkan 23 Kera ke Balai Konservasi untuk Dilepasliarkan
“Jadi konsep yang ingin disampaikan yaitu bertema Pancasila dan jumlah anggota DPRD Kabupaten Madiun,” katanya.
Merespon kritikan dari masyarakat, pemerintah akan meredesain tugu itu. Dikatakan nantinya anak tangga di bagian kanan akan dihilangkan dan anak tangga di bagian kiri akan ditambah simbol-simbol Pancasila.
“Untuk redesain, pemerintah menyiapkan anggaran tambahan senilai Rp15 juta. Sehingga bangunan tersebut tidak perlu dibongkar hanya perlu dilakukan perbaikan,” ucapnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News