Kelenteng Poncowinatan atau Kelenteng Kwan Tee Kiong adalah salah satu kelenteng yang berada di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Poncowinatan 16, Jetis, Yogyakarta. Kelenteng ini dibangun sebagai tempat beribadah bagi masyarakat penganut Tri Dharma (Buddha, Tao, dan Khonghucu). Selain sebagai tempat beribadah, Kelenteng Poncowinatan dapat menjadi salah satu objek wisata alternatif bagi masyarakat.
Tempat tersebut menjadi sebuah alternatif bagi masyarakat jika kebingungan hendak berkunjung dimana ketika di Yogyakarta. Bahkan di Klenteng ini juga menyediakan pemandu untuk menjelaskan secara mendetail berbagai koleksi yang ada di dalam Kelenteng, termasuk sejarahnya.
Klenteng Poncowinatan buka pada pagi hari hingga sore hari sehingga sangat cocok apabila wisatawan datang pada pagi hari karena di dekat lokasi Klenteng Poncowinatan adalah Pasar Kranggan yang menjual berbagai makanan murah dan unik, yang tentu akan menjadi pengalaman menarik bagi masyarakat yang gemar berburu kuliner sekaligus mencari lokasi wisata bersejarah dan budaya.
Ketika berkunjung ke Kelenteng Poncowinatan ini tentu akan disambut dengan arsitektur khas Cina. Dimana di gerbang awal disambut dengan dua patung Singa khas cina yang melambangkan kekuatan dan keberanian.
Menapaki Jejak Konghucu di Bali dari Kelenteng Caow Eng Bio yang Berdiri Sejak Abad ke-16
Kemudian ketika masuk ke dalam melalui gerbang samping akan melihat bagaimana terdapat ruang pemujaan yang berisikan altar, lonceng, ataupun patung-patung dewa, leluhur, ataupun tokoh-tokoh ajaran.
Dengan ciri khas bangunan yang masih asli tentu menjadi pengalaman yang menarik bagi wisatawan ketika berkunjung, karena dapat melihat sisi sejarah yang ada di dalam Kelenteng Poncowinatan ini.
Pada bagian dalam Kelenteng Poncowinatan ini terdiri dari ruangan-ruangan tertentu. Seperti ketika masuk terdapat ruangan pusat atau disebut sebagai ruang suci utama. Pada ruangan utama ini terdapat patung Dewa Keadilan atau Kwan Tie Koen. Selain patung tersebut juga terdapat beberapa peralatan perlengkapan untuk mendukung kegiatan peribadatan serta adanya altar yang merupakan tempat pemujaan untuk dewa.
Bagian timur ruang utama terdapat tempat pemujaan untuk Dewa penunggu rumah atau dalam bahasa tionghoa disebut sebagai patung Fuk Ten Cen Sen. Sementara untuk bagian utara terdapat pemujaan untuk Dewi Kwan Im, Sidharta Buddha Gautama dan juga Manjusri Bodhisatwa.
Jika melihat keunikan lainnya, Kelenteng Poncowinatan adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan arsitektur yang khas tiongkok dan sudah berdiri sejak lama tentu menunjukkan bahwa Kelenteng Poncowinatan adalah salah satu warisan leluhur yang pantas disebut sebagai bangunan cagar budaya, sehingga sangat cocok bagi masyarakat untuk berkunjung dan belajar terkait sejarah arsitekturnya maupun budaya yang ada di dalamnya.
Fakta lainnya, bahwa Kelenteng ini dulu dilengkapi oleh fasilitas pendidikan berupa sekolah dasar tionghoa yang didirikan oleh kelompok perkumpulan Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) yang sudah berdiri sejak lama.
Deretan Tempat Wisata di Tangerang Raya yang Patut Dikunjungi: Dari Pasar hingga Kelenteng
Lokasi yang tentunya berdekatan dengan Tugu Jogja yang memang salah satu ikon dari Yogyakarta, dapat menjadi alternatif wisata yang tepat karena tidak dipungut biaya dan banyak mendapatkan pengalaman dari budaya-budaya yang ada di dalam kelenteng tersebut.
Dengan sebutan kelenteng tertua di Yogyakarta karena sudah berdiri sejak 1879. Lokasi tersebut tentu menjadi opsi destinasi yang tepat bagi masyarakat ataupun turis yang sedang berkunjung untuk melihat bagaimana kebudayaan-kebudayaan Tionghoa ataupun peribadatan agama lain di Indonesia.
Bahkan apabila bertepatan dengan masyarakat Tri Dharma yang sedang beribadah, wisatawan dapat melihat aktivitas yang dilakukan tetapi dengan syarat tidak menganggu kelangsungan ibadah tersebut. Ini sekaligus sebagai pengetahuan yang baru bagi wisatawan untuk melihat bagaimana masyarakat pluralisme di Indonesia dalam melaksanakan ibadah atau aktivitas kerohanian.
Kelenteng Poncowinatan bisa menjadi sebuah tempat berwisata bagi masyarakat umum dan dapat pula mengubah sudut pandang masyarakat terkait sebuah Kelenteng yang bukan hanya sebagai tempat peribadatan melainkan juga tempat wisata.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News