Mayor Tan Tjin Kie tercatat sebagai orang Tionghoa terkaya di Cirebon pada awal abad ke 19. Bahkan kala itu, Tan Tjie Kie disebut-sebut sebagai orang ketiga se-Pulau Jawa. Namun, jejak pria yang menyandang gelar Mayor Tituler itu hilang tak berbekas lagi.
Dimuat dari Detik, Tan Tjin Kie lahir pada tahun 1853 dan wafat pada tanggal 13 Februari 1919. Budayawan Cirebon, Nurdin M Noer mengatakan sosok Tan Tjien Kie menjadi salah satu bagian dari legenda masyarakat Cirebon.
Desas-desus Pabrik Es yang Buat Kota Cirebon Kena Wabah Tifus pada Zaman Kompeni
Dia mengatakan sosok Tan Tjien Kie memiliki puluhan rumah mewah, ribuan hektare tanah, dan pabrik gula. Tan Tjien Kie juga merupakan anggota militer yang karirnya melecut sejak menjabat letnan tituler pada 1884.
“Tan Tjie Kie itu merupakan orang Tionghoa terkaya dan filantropis di Cirebon,” kata Nurdin yang dimuat dari Tribun Jabar.
Miliki pabrik gula
Pegiat sejarah dari komunitas Cirebon History Putra Lingga Pamungkas mengungkapkan Tan Tjin Kie memiliki beberapa pabrik gula, seperti pabrik gula Leuweunggajah, pabrik gula Kalitanjung, dan Pabrik Tjikantjas yang terletak di wilayah Beber, Kabupaten Cirebon.
“Setidaknya beliau memiliki banyak pabrik gula seperti di Ciledug, Pabuaran, Waled, Kalimaro, dan Leuweunggajah. Bisa dikatakan orang super kaya di Cirebon,” tutur Lingga.
Jadi Tempat Eksekusi Mati, Alun Alun Sangkala Buana Pernah Ditakuti Warga Cirebon
Menurut Lingga, banyaknya pabrik tersebut menghantarkan keluarga Tan Tjien Kie menjadi keluarga yang kaya raya. Dari hasil pabrik gula tersebut dia membangun berbagai macam bangunan yang megah.
Salah satu pabrik gula yang masih dapat dilihat sisa bangunanya adalah pabrik gula Leuweunggajah yang terletak di Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon. Sementara sisanya sudah tidak diketahui jejaknya.
Pemakaman mewah
Tan Tjin Kie wafat pada 13 Februari 1919, tetapi dimakamkan 40 hari kemudian, tepatnya pada tanggal 2 April 1919. Alasan jeda ini karena banyaknya pelayat yang datang untuk melihat sosok Tan Tjin Kie untuk terakhirnya.
Menurut Lingga, pada saat meninggal berbagai macam kalangan datang untuk melayat Tan Tjie Kie, dari mulai kalangan bangsawan, keraton, jenderal Tiongkok, pejabat Hindia Belanda, hingga rakyat biasa.
Menyusuri Jejak Bangunan Belanda yang Masih Berdiri Kokoh di Kota Cirebon
Prosesi pemakamannya pun dianggap sebagai prosesi pemakaman paling mahal di Jawa. Untuk makam Tan Tjin Kie sendiri, terletak d Dukuh Semar, Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
“Makamnya ada di atas perumahan penduduk, sudah digusur, sudah hilang jejak, engga ada satupun, sisa makamnya sudah diamankan di tempat kremasi yang ada di daerah Mundu,” ucapnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News