Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara merupakan kawasan paling rawan gempa di daerah Kalimantan. Hal ini disebabkan keberadaan jalur sesar aktif di wilayah tersebut, yaitu Sesar Tarakan yang mempunyai magnitudo tertarget hingga mencapai 7,0 SR.
Pada 2014, terjadi gempa bumi secara berurutan sehingga masyarakat Tarakan yang sempat terbangun dari tidur, kemudian lari berhamburan keluar rumah. Sebagian besar dari mereka takut akan datangnya gempa bumi yang lebih besar.
Ritual Laut Iraw Tengkayu Tarakan, Kalimantan Utara
Beberapa laporan warga menunjukkan bahwa getaran gempabumi dirasakan hingga beberapa kali, akan tetapi karena magnitudo gempa bumi yang relatif kecil maka hanya tiga yang dapat ditentukan parameternya oleh BMKG.
“Seringnya Tarakan diguncang gempa tidak lepas dari keberadaan sesar aktif Tarakan,” kata Koordinator bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono di Jakarta, Kamis yang dimuat Antara.
Sejarah gempa bumi Tarakan
Sejarah mencatat gempa merusak di Tarakan sudah terjadi beberapa kali, yaitu pada 19 April 1923 dengan magnitudo yang diperkirakan mencapai 7,0. Guncangannya mencapai skala intensitas VII-VIII MMI yang menimbulkan kerusakan rumah.
Pada Februari 1925, gempabumi kuat juga pernah terjadi di Tarakan. Guncangan gempabumi ini dilaporkan di Tarakan hingga mencapai VII MMI sehingga merusak beberapa rumah dan bangunan.
Lakukan Pekan Edukasi Luar Kelas: KKN-PPM UGM Menyusur Kapuas Membangun Kultur Sekolah
Tarakan kembali diguncang gempa bumi pada 28 Februari 1936 dengan kekuatan 6,5 SR. Gempabumi ini dilaporkan sangat kuat meskipun tidak menimbulkan korban jiwa. Gempabumi juga terjadi pada 2009 dengan kekuatan 4,7 SR.
“Akibat gempa bumi ini dilaporkan sejumlah rumah, gedung sekolah, dan tempat ibadah mengalami kerusakan cukup parah,” tulis Daryono.
Jalur evakuasi
Kepala BMKG Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi mengatakan secara garis besar wilayah Bulungan, Tarakan, Nunukan, KTT dan Malinau masuk ring 3 daerah rawan gempa bumi. Artinya intensitasnya tidak sebesar ring 2 dan ring 1.
“Iya, walaupun kemungkinan terjadi gempa bumi kecil. Tetapi, bisa saja terjadi,” kata Sulam yang dimuat Radar Kaltara.
3 Minuman Menyegarkan Khas Kalimantan Tengah
Karena kondisi itulah, pihak Bappeda-Litbang Bulungan akan membuat jalur evakuasi gempa bumi. Selama ini memang belum ada jalur evakuasi gempa yang disiapkan oleh pemerintah daerah setempat.
“Tetapi, sebelum kita menyusun jalur evakuasi gempa bumi. Kita harus memiliki mitigasi terlebih dahulu.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News