Provinsi Aceh mempunyai beragam makanan khas, baik berupa masakan maupun kue-kue. Pada umumnya masakan Aceh bercita rasa pedas, gurih dan kaya akan bumbu rempah-rempah.
Tahukah Kawan, masakan khas Aceh kebanyakan menggunakan daun temurui ataupun asam sunti. Kedua bumbu ini yang membuat makanan khas Aceh mempunyai cita rasa yang khas. Salah satu makanan khas yang menggunakan daun temurui dan asam sunti adalah kari kambing.
Kawan GNFI, penasaran makanan khas apa saja yang dapat kawan cicipi di Aceh? Simak ulasan berikut!
1. Mi Aceh
Sesuai dengan cita rasa masakan Aceh yang pedas dan gurih, mi ini juga mempunyai cita rasa yang khas. Mi Aceh kaya akan bumbu rempah-rempah. Mi ini bisa dijadikan dalam bentuk mi goreng, mi rebus, ataupun mi basah (airnya sedikit).
Untuk dagingnya bisa dipilih daging sapi atau daging kambing sesuai selera Kawan. Begitu juga dengan bahan campurannya tergantung pada selera. Kawan bisa mencampurnya dengan udang, kepiting, cumi, atau bahan lainnya. Mi aceh dapat disajikan pula bersama dengan acar mentimun dan emping belinjo.
2. Ayam Tangkap
Nama makanan ini mungkin terdengar sedikit aneh. Apa yang terlintas di benak Kawan ketika mendengar nama "ayam tangkap"? Sebenarnya, ayam tangkap adalah sejenis ayam goreng, namun terdapat perbedaan dalam proses pengolahan dan penyajian yang membuatnya unik dan istimewa.
Untuk mengolah ayam tangkap, mula-mula ayam dipotong kecil-kecil lebih kurang sebesar ibu jari. Setelah ayam dipotong, ayam digoreng sampai kering. Kemudian, ayam goreng ini disajikan dengan daun temurui dan cabai hijau yang telah digoreng hingga kering.
Gorengan daun temurui dan cabai hijau tersebut ditaburkan di atas ayam goreng. Inilah yang membuat ayam tangkap mempunyai cita rasa yang sedikit berbeda.
Kuliner Wajib di Purwokerto, Menikmati Es Brasil yang Legendaris
3. Kopi Balik
Seperti apakah kopi balik itu? Sebenarnya kopi balik seperti minuman kopi pada umumnya. Hanya saja cara menyajikannya yang berbeda.
Kopi ini disajikan dengan posisi gelas terbalik di atas piring. Sementara itu, cara meminumnya dengan menggunakan sedotan. Kawan dapat menikmati kopi balik ini dengan berkunjung ke Pantai Meulaboh di Kabupaten Aceh Barat. Kopi balik merupakan minuman khas Pantai Meulaboh.
4. Kari Kambing
Kari kambing merupakan makanan khas Aceh yang memiliki cita rasa yang berbeda. Rasa khas kari kambing ini berasal dari daun temurui atau daun kari dan kelapa yang disangrai serta ditumbuk halus sampai berminyak. Kari kambing ini juga kaya bumbu rempah-rempah, misalnya ketumbar, jahe, daun kunyit, dan daun temurui.
5. Timphan
Timphan adalah kue khas Aceh yang selalu ada saat hari raya, baik Idulfitri maupun Iduladha. Timphan merupakan hidangan utama untuk tamu yang berkunjung ke rumah saat hari raya. Biasanya timphan dibuat sehari atau dua hari sebelum hari raya.
Timphan merupakan makanan lembek yang dibungkus dengan daun pisang muda. Bahan dasar timphan adalah pisang raja, beras ketan, santan kental, air kapur sirih, dan garam. Sementara itu bahan untuk isinya adalah telur ayam, santan kental, gula pasir, nangka cincang, tepung terigu, daun pandan, kelapa muda parut dan vanili.
6. Engkot Keumamah
Keumamah disebut juga ikan kayu. Ikan kayu adalah ikan tongkol yang telah dijemur dan dikeringkan hingga keras seperti potongan kayu kering.
Cara membuatnya tidaklah sulit. Pertama-tama ikan keumamah direbus, lalu disayat tipis-tipis. Setelah itu, ikan kayu tersebut ditumis bersama dengan asam sunti, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, daun temurui, dan minyak kelapa.
Kampung Nelayan Modern di Pekalongan Akan Segera Hadir, Jadi Sentra Kuliner Olahan Laut
7. Kanji Rumbi
Kanji Rumbi merupakan khas saat bulan Ramadan tiba. Makanan ini, selalu tersedia selama bulan Ramadan, terutama di masjid-masjid yang menyediakan buka puasa bersama. Makanan ini menjadi hidangan pembuka di setiap masjid.
Kanji rumbi adalah sejenis bubur yang terbuat dari campuran beras, sayur-sayuran, dan rempah-rempah. Untuk membuat kanji rumbi yang lebih nikmat bisa dicampur baik daging ayam maupun udang, tergantung selera pembuatnya. Kanji rumbi dipercaya berkhasiat untuk menghilangkan angin dalam tubuh.
8. Gulai Pliek U
Gulai pliek u mirip dengan sayur lodeh ini, terbuat dari pliek u, nangka muda, pepaya muda, belinjo, daun belinjo, kacang panjang, udang, serai, daun jeruk, bawang merah, lengkuas, santan, dan cabe hijau. Adapun bumbu yang dihaluskan, meliputi cabai kering, cabe merah, bawang putih, bawang merah, jintan, jahe, kunyit, dan ketumbar.
9. Dodol Aceh
Dodol aceh biasa disajikan seabgai makanan dalam hantara atau seserahan pada saat acara pernikahan adat aceh. Ada beberapa bahan yang diperlukan untuk membuat dodol aceh ini. Bahan-bahan tersebut, antara lain tepung beras, ketan, gula pasir, santan dan nangka.
Cara membuatnya adalah dengan mencampur keempat bahan tersebut menjadi satu adonan dan diolah dalam wajan yang besar. Kemudian adonan itu diaduk terus-menerus selama lebih kurang 3—4 jam. Adonan dodol itu biasanya diaduk dengan menggunakan batang kayu yang menyerupai dayung.
10. Sambal Daun Pegaga
Sambal daun pegaga ini merupakan sambal khas Aceh. Sesuai namanya, bahan utama sambal ini adalah daun pegaga atau ciliantro. Adapun bahan lainnya meliputi kelapa parut, kacang tanah, cabai hijau, udang, daun jeruk nipis, bawang merah, sereh, air jeruk nipis, garam dan asam sunti.
Asam sunti adalah belimbing wuluh yang dikeringkan dan diberi garam, lalu dijemur di bawah terik matahari hingga kering. Adapun cara membuat sambal pegaga adalah bawang diulek bersama dengan kelapa parut, daun jeruk, dan sereh. Kemudian, dicampur dengan semua bahan dan siap dihidangkan.
Peluang dan Tantangan Industri Boga di Era Digital, Menuju Transformasi Kuliner Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News