Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak negara-negara Eropa untuk mendorong implementasi solusi dua negara atau two-state solution demi mengatasi konflik Palestina dan Israel. Desakan itu disampaikan Retno dalam pertemuan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan negara anggota Uni Eropa (UE) dan beberapa negara Eropa lainnya di Brussel, Belgia, Minggu (26/5/2024).
Retno dalam pernyataan pers menegaskan, two-state solution itu satu-satunya opsi yang tepat. Namun, akhir-akhir ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali menyebut bahwa two-state solution sudah tidak ada lagi.
Semua pihak yang hadir dalam diskusi terbuka, menurut Retno, berkomitmen untuk mewujudkan two-state solution sebagai satu–satunya cara menyelesaikan konflik Palestina dan Israel. Di samping itu, negara-negara OKI juga menyampaikan penghargaan kepada Norwegia, Spanyol, dan Irlandia, atas keputusan mereka mengakui Palestina. Semua hadirin juga sepakat mengenai pentingnya memberdayakan Otoritas Palestina (Palestinian Authority) serta terus mengupayakan kelancaran bantuan kemanusiaan.
RI Dirikan 200 Tenda Darurat dan 20 Toilet Umum di Rafah, Palestina
Dalam diskusi terbuka, Retno juga menyuarakan tiga appeals atau seruan. Pertama, negara Eropa harus terus mendorong gencatan senjata segera dan secara permanen. Semua pihak mesti berusaha agar Israel mematuhi keputusan Mahkamah Internasional dan menghentikan aksi militer di Rafah supaya pengiriman bantuan kemanusiaan dapat dilakukan.
Kedua, terus memberikan dukungan kepada UNRWA karena peran UNRWA sangat penting untuk mencegah situasi kemanusiaan semakin memburuk. Ketiga, pentingnya pengakuan terhadap Palestina dan dukungan untuk keanggotaan Palestina di PBB. Semua negara perlu menggunakan pengaruh masing-masing agar veto keanggotaan Palestina di PBB tidak terjadi lagi. Keanggotaan di PBB akan membantu Palestina membangun negara mereka.
“Saya menekankan, peran Dewan Keamanan PBB sangat penting. Hal ini sengaja saya sampaikan mengingat beberapa negara yang hadir dalam pertemuan adalah anggota Dewan Keamanan PBB, seperti Inggris, Algeria, UAE, dan Slovenia," tambah Retno.
Dilanda Krisis, RI Salurkan Air Bersih untuk Pengungsi Palestina di Rafah
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News