Anak usaha Telkom, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), bersama BW Digital akan membangun sistem kabel bawah laut Hawaiki Nui 1 yang menghubungkan Indonesia, Australia, dan Singapura. Kedua pihak telah meneken nota kesepahaman (MoU) dalam acara International Telecoms Week 2024 di Washington D.C., Amerika Serikat (AS).
Dengan kapasitas desain lebih dari 240 Tbps, Hawaiki Nui 1 akan membentang sekitar 10.000 kilometer dan menjangkau cabang opsional ke Kepulauan Solomon, Papua Nugini, serta Timor Leste. Sistem tersebut akan memetakan rute baru di timur laut Australia melalui Selat Torres, lalu menyediakan konektivitas, keragaman, dan keamanan yang lebih besar antara Australasia dengan Asia Tenggara.
Proyek ini baru tahap pertama dari program pengembangan kabel bawah laut BW Digital. Hawaiki Nui 1 juga akan menyediakan hubungan kabel langsung pertama antara Sydney dan Darwin, serta dari Darwin ke Singapura, dengan cabang Jakarta dan Batam.

"Hawaiki Nui 1 akan mendukung pengembangan ekosistem digital kami di Nongsa Digital Park Batam ditambah dengan kabel Hawaiki yang ada menawarkan konektivitas tak tertandingi kepada pelanggan yang beroperasi di kawasan Asia-Pasifik," kata Chief Executive Officer BW Digital, Ludovic Hutier, dalam keterangan tertulis, Selasa (14/5/2024).
Sesuai perjanjian, BW Digital dan Telin akan bekerja sama untuk mengembangkan, mengadakan, dan membangun, Hawaiki Nui 1 yang diharapkan beroperasi pada 2027. Telin juga akan bertindak sebagai pihak pendaratan Indonesia untuk kabel tersebut.
"Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE kami, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas antara Pusat Data di seluruh negara ini dan membentuk masa depan Lanskap Bawah Laut Asia-Pasifik," tutur Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


