Pada tahun 2023 ini, GNFI bersama dengan Populix mengadakan survei mengenai “Indeks Optimisme Indonesia Tahun 2023”. Survei ini sebenarnya telah dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya, tepatnya dimulai dari tahun 2018.
Ada lima aspek penting yang menjadi komponen dalam survei ini, diantaranya adalah Kebutuhan Dasar, Ekonomi dan Kesehatan, Pendidikan dan Kebudayaan, Kehidupan Sosial, serta Politik dan Hukum.
Survei dilakukan secara kuantitatif dan online sejak tanggal 10 sampai 17 Oktober 2023. Dengan mengumpulkan data lebih dari 1000 responden anak muda di seluruh Indonesia, survei ini memiliki tujuan untuk mengukur sejauh mana optimisme anak muda Indonesia tentang masa depan mereka.
Responden terdiri dari Generasi Milenial dan Generasi Z, dengan rata-rata pendidikan paling rendah lulusan SMA dan memiliki rata-rata taraf hidup menengah ke atas. Meskipun data survei diambil dari seluruh wilayah di Indonesia, namun memang responden terbanyak berasal dari pulau Jawa.
Berikut adalah penjelasan mengenai lima aspek yang menjadi tolak ukur dari optimisme anak muda di Indonesia:
Kebutuhan Dasar (Nilai 8.38)
Aspek ini banyak diisi oleh Generasi Milenial, dan memiliki nilai kedua tertinggi dalam survei yang dilakukan. Responden cukup optimis dalam pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan gizi terhadap pasangan dan anak. Sayangnya untuk pemenuhan kebutuhan terhadap diri sendiri justru memiliki nilai lebih rendah.
Ekonomi dan Kesehatan (Nilai 8.31)
Anak muda Indonesia memiliki harapan yang tinggi akan akses layanan kesehatan yang layak kedepannya, yang semakin mudah dan bisa dijangkau oleh kalangan yang lebih luas. Namun sayangnya untuk responden yang belum bekerja, mereka cukup khawatir dan kurang optimis terhadap masa depan mereka.
Dengan banyaknya lulusan-lulusan baru tiap tahunnya, mereka tidak yakin apakah lulusan-lulusan tersebut bisa terserap oleh lapangan pekerjaan yang ada. Belum lagi persoalan gaji yang layak juga masih menjadi persoalan yang dikhawatirkan oleh kalangan anak muda Indonesia.
Pendidikan dan Kebudayaan (Nilai 8.55)
Aspek ini memiliki nilai tertinggi dalam survei. Generazi Z sangat optimis dalam bidang kebudayaan, terutama warisan kuliner nusantara yang mulai diterima dan meluas di kalangan mancanegara. Bukan hanya kuliner-kuliner mainstream seperti sate, nasi goreng, bakso, tetapi juga kuliner-kuliner lain yang masih jarang didengar namanya.
Sementara hasil rendahnya ada pada pengembangan IPTEK di Indonesia, meskipun nilainya masih terbilang cukup tinggi. Karena jika dibandingkan dengan negara-negara lain, aktivitas penelitian IPTEK kita tergolong lebih rendah, didukung dengan kurangnya inovasi dibidang tersebut.
Kehidupan Sosial (Nilai 7.87)
Anak muda Indonesia memiliki rasa optimisme yang tinggi untuk memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Mereka percaya dengan bekerja keras dan berusaha untuk mengembangkan skill yang ada, maka kesempatan untuk sukses bisa dimiliki oleh siapa saja. Sedangkan nilai rendahnya ada pada etika dalam berinteraksi di media sosial.
Politik dan Hukum (Nilai 5.72)
Sama seperti di tahun sebelumnya, aspek Politik dan Hukum ini selalu menjadi aspek yang paling rendah nilainya dibandingkan dengan aspek-aspek yang lain. Terutama pada unsur berkurangnya kasus korupsi di masa depan. Ini menjadi PR terbesar di Indonesia untuk menjadi negara yang bersih dan bebas dari kasus korupsi.
Dengan hasil rata-rata indeks sebesar 7.77 dari skala 1 sampai 10, hasil survei ini terbilang cukup memuaskan. Hal ini menunjukkan anak muda Indonesia masih memiliki harapan yang tinggi akan masa depan Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News