Pesta demokrasi bagi masyarakat Indonesia akan segera berlangsung. Perlu menunggu waktu 5 tahun setelah perhelatan pemilu tahun 2019 usai untuk kembali melaksanakan pemilihan kepala negara dan kepala pemerintahan di Indonesia.
Tahun 2024 di bulan Februari seluruh masyarakat Indonesia berkesempatan yang sama untuk menggunakan suaranya demi kemaslahatan Nusantara 5 tahun kedepan. Serangkaian proses yang padat menuju pesta demokrasi telah berlangsung sejak beberapa waktu belakang. Terutama bagi para pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Semua pasangan calon telah mempersiapkan "senjatanya" untuk "memikat" hati masyarakat Indonesia. Salah satu diantaranya adalah visi misi untuk Indonesia 5 tahun yang akan datang. Tentunya visi misi ini bukan hanya sekadar janji manis belaka tetapi komitmen yang memang harus dilaksanakan pada akhirnya oleh calon presiden dan calon wakil presiden terpilih.
Dalam tulisan ini kita tidak akan condong kepada satu belah pihak, akan tetapi kita akan coba untuk melihat visi misi dari ketiga paslon yakni Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud. Beragam visi dan misi terkait sosial maupun ekonomi disiapkan oleh ketiga paslon untuk masa depan Indonesia.
Visi dan misi bidang sosial salah satunga berkaitan dengan pendidikan. Secara garis besar ketiganya menginginkan akses pendidikan yang lebih baik untuk mewujudkan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun.
Oleh karena itu mari kita lihat bagaimana data berbicara terkait dengan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun di Indonesia berdasarkan tingkat penyelesaian pendidikan selama 12 tahun yakni sampai jenjang SMA.
Menlu Retno di DK PBB: Sentil PM Israel hingga Dorong Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Tingkat penyelesaian jenjang pendidikan SMA dipilih karena secara hirarkie saat siswa mampu menyelesaikan jenjang SMA maka jenjang pendidikan sebelumnya yang masuk kedalam program wajib belajar yakni SD dan SMP juga telah diselesaikan.
Tingkat penyelesaian jenjang pendidikan SMA akan kita liat berdasarkan wilayah perkotaan dan perdesaan sehingga dapat dibandingkan.
Bunuh Diri Jadi Trend di Kalangan Mahasiswa Indonesia, Kok Bisa?
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS sejak 9 tahun terakhir (2015-2022) Tingkat penyelesaian pendidikan jenjang SMA baik di perkotaan maupun di perdesaan mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari garis tren yang terbentuk adalah tren positif.
Akan tetapi, terdapat selisih yang begitu besar antara tingkat penyelesaian pendidikan jenjang SMA antara perkotaan dan perdesaan.

Tingkat penyelesaian pendidikan jenjang SMA untuk wilayah perkotaan pada tahun 2022 sebesar 73,91% sedangkan perdesaan sebesar 55,48% terdapat sekitar 18,43% gap antara perkotaan dan perdesaan. Namun, jika dilihat dari sisi peningkatannya dari tahun 2015—2022, tingkat penyelesaian jenjang SMA di perkotaan meningkat sebesar 9,64% sedangkan di perdesaan meningkat sebesar 18.61%. Peningkatan di perdesaan dalam rentang 2015-2022 hampir 2 kali lipat dari peningkatan di kota dalam rentang waktu yang sama.
Analisis deskriptif seperti ini perlu untuk diperhatikan oleh para calon presiden dan wakil presiden apabila menginginkan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun berjalan secara merata. Dari analisis sederhana diatas dapat dilihat bahwa ada harapan suatu saat tingkat penyelesaian jenjang SMA di perdesaan akan setara dengan perkotaan.
Inilah 10 Kota Dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia, Singapura di Posisi 1
Namun untuk mewujudkan hal tersebut, siapa pun nantinya yang akan memimpin Indonesia untuk 5 tahun kedepan setelah pesta demokrasi 2024, perlu membuat gebrakan sesuai dengan visi dan misi yang disampaikan terkait wajib belajar 12 tahun.
Karena sejatinya pembangunan sumber daya manusia bukan hanya tentang manusia yang ada diperkotaan. Akan tetapi juga mereka para pemuda pemudi Indonesia yang berada di daerah perdesaan. Banyak orang-orang hebat di Indonesia lahir dari mereka yang berasal dari anak desa. Sehingga penting bagi pemerintah untuk menjamin kemudahan akses bagi mereka untuk menyelesaikan pendidikan minimal wajib belajar 12 tahun.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News