songket sambas benang ajaib ciptakan karya elegan - News | Good News From Indonesia 2023

Songket Sambas Benang Ajaib Ciptakan Karya Elegan

Songket Sambas Benang Ajaib Ciptakan Karya Elegan
images info

Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Sambas merupakan tempat yang kaya akan warisan budaya yang unik dan beragam. Budaya di setiap daerah juga pasti berbeda-beda. Budaya daerah menggambarkan suatu ciri khas keadaan dan sifat masing-masing daerah. Salah satuya kebudayaan yang berada di daerah Sambas yaitu kain tenun, (songket Sambas). Akan tetapi tidak semua masyarakat sambas bekerja sebagai perajin tenun, (songket Sambas). Salah satu daerah yang masyarakatnya bekerja sebagai perajin tenun (songket Sambas) ialah daerah Sumber Harapan dan Sajad.

Budaya tenun (songket Sambas) ini sudah turun temurun dari generasi ke generasi. Untuk alatamya pun masih menggunakan alat alat tradisional. Meskipun masih menggunakan alat-alat tradisional. Motif yang dihasilkan pun tidak monoton. Makin berkembangnya zaman motif yang dihasilkan pun makin berkembang pula. Pewarna yang digunakan ada yang berbahan sintetis, juga yang berbahan dari alam contohnya, jika ingin menghasilkan warna hijau bisa dari tumbuhan Intenet (dalam bahasa Sambas) yang tumbuh di tepian sungai.

Saya Basa Ayumi adalah seorang remaja yang mewarisi budaya tenun ini.Hal ini saya lakukan karena ingin melestarikan kebudayaan yang ada.. Saya seorang anak muda dari Desa Jirak, kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang menghabiskan waktu hanya untuk duduk di perumahan tenun untuk menghasilkan mahakarya yang elegan. Khususnya pada saat pandemi covid-19, saya memberanikan diri untuk ikut terjun pada bidang tenun ini. Yang memang pada dasarnya Orang tua saya adalah seorang perajin tenun. Pada saat itu kebetulan kegiatan belajar mengajar di sekolah dilakukan secara daring. Jadi setelah melakukan kegiatan daring saya memanfaatkan waktu untuk belajar bertenun bersama ibu saya.

Hari pertama menenun itu rasanya sangat sulit untuk dilakukan karena harus teliti dan rapi. Tetapi kesulitan tersebut tidak membuat saya putus asa, saya selalu mencoba dan belajar. Pada saat itu saya membuat sebuah selendang warna merah dengan benang emas warna perak. Helai demi helai benang saya susun untuk menimbulkan sebuah motif yang sangat indah. Kelembutan tangan dalam memantakkan suri untuk menyatukan benang-benang bernada seiring mengetukkannya ke papan tenunan. Untuk seorang remaja terutama saya sangat senang membuat kain tenun yang ada benang emasnya dan bermotif, dikarenakan lebih terlihat indah dan menarik. Seminggu kemudian menenun kain terasa sangat menyenangkan karena masih awal permulaan, hingga pada Minggu ke-3 rasa bosan dan lelah bercampur aduk rasa ingin berhenti.

Pada saat ingin berhenti, tetapi teringat dengan motif yang dihasilkan sangat menarik hingga pada akhirnya saya mencari cara agar rasa bosan dah lelah seketika hilang. Salah satu cara yang saya lakukan ialah dengan menenun sambil memutar musik. Bernyanyi sambil menari-nari kecil saya lakukan sembari menghilangkan rasa bosan. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari sampai akhirnya sehelai benang pun berubah menjadi sebuah mahakarya elegan yaitu kain selendang emas warna merah dengan waktu 1 bulan.Waktu pengerjaan sangat lama dikarenakan masih pemula, saya sangat senang serta rasa bangga terhadap apa yang dicapai, melihat kain tenun yang telah jadi dari hasil sentuhan tangan sendiri. Setelah itu saya lebih bersemangat lagi untuk menenun kain hingga waktu untuk menghasilkannya lebih cepat.

Alhasil kain tersebutpun terjual. Saya sangat bangga dan senang dengan hasil jerih payah saya selama satu bulan terbayarkan. Karena dapat membantu ibu saya dalam menyelesaikan tenun dan pundi pundi rupiah. Sejak saat itu saya terus mengingat setiap proses dalam menenun. Saya juga akan terus belajar lebih giat lagi untuk mengenal tentang proses pekerjaan tenun ini. Tanpa mengurangi dan menggangu jam belajar saya dalam menempuh ilmu pendidikan.

Salah satu yang dapat memperkuat warisan budaya kita khususnya Kabupaten Sambas ialah tenun ini. Maka dari itu saya sangat berharap bukan hanya di sajad ataupun Sumber harapan yang menghasilkan tenun (songket Sambas) melainkan daerah daerah yang masih berada dalam Kabupaten Sambas haruslah melestarikan budaya ini. Tidak hanya sebagai perajin, ikut serta dalam mempromosikan karya tenun ini ke berbagai daerah bahkan kemanca negara pun juga termasuk cara mendukung dan melestarikan budaya daerah kita.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.