siswa belajar melestarikan budaya tanpa ada kata hambatan - News | Good News From Indonesia 2023

Siswa belajar melestarikan budaya tanpa ada kata 'hambatan'

Siswa belajar melestarikan budaya tanpa ada kata 'hambatan'
images info

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk MelambuMenurut

"Aku ingin saja melestarikan budaya, tapikan aku masih muda dan juga masih pelajar. Bagaimana bisa ikut turut serta melestarikan budaya?"

Menurut Wikipedia budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwaris-kan dari generasi ke generasi namun tidak turun temurun. Sedangkan kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa Latin yaitu cultura.

Beberapa anak muda tampaknya mulai melupakan budaya lokal karena lebih tertarik untuk menggunakan budaya asing. Padahal, sangat penting melestarikannya, dengan cara melestarikan budaya Bangsa Indonesia agar tidak hilang di zaman modern seperti sekarang. Agar budaya tersebut tidak hilang, sebagai generasi muda ada baiknya kita mengetahui cara melestarikan budaya Bangsa Indonesia. Salah satu cara upaya melestarikan budaya adalah tentu dengan harus mempelajari budaya itu terlebih dahulu.

Dalam sistem pembelajaran Kurikulum Merdeka, Siswa diharapkan lebih mengenal budaya. Berfungsi untuk memperkenalkan budaya yang semakin berkembangnya zaman, semakin hilang. Para Siswa mempelajari budaya yang ada didaerah tertentu, dari kesenian adat, makanan daerah, tarian, baju adat, musik maupun alat musik daerah tersebut, dll. Maka dari itu tidak ada hambatan sama sekali sebagai pelajar untuk melestarikan budaya. Memang tidak ada larangan untuk mereka mengenal budaya asing, namun anak zaman sekarang sangat tertarik dengan budaya negara lain tetapi budaya sendiri tidak dipelajari ataupun dilestarikan.

Sosialisasi budaya | Foto: Romiyan Situmorang

Siswa juga diberi sosialisasi dari beberapa lembaga atau komunitas, salah satu contohnya seperti dari Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB). Terdapat beberapa tayangan film tentang Kebudayaan yang dibuat oleh Kemendikbud, siswa-siswi menonton film tersebut dengan penuh antusias. Dari beberapa film yang telah ditayangkan mampu membuat kesadaran siswa-siswi, ternyata ada beberapa budaya yang terlihat sudah mulai menghilang dari kegiatan manusia. Bahkan pemegang atau pengajar budaya tersebut sudah sangat terbilang tua.

Ruang museum | foto: Romiyan Situmorang

Setelah menonton, siswa diajak menuju ke museum yang berada dilantai bawah gedung BPNB. Disana terdapat banyak macam-macam barang. Dari properti tari, alat tradisional, barang kerajinan tangan daerah, sepasang pakaian pengantin daerah, permainan tradisional, foto-foto kegiatan adat daerah, buku-buku sejarah daerah, dll.

Sosialisasi budaya| foto: Romiyan Situmorang

Siswa bersemangat mengelilingi ruangan itu, mereka juga diberi penjelasan tentang benda-benda yang ada disana. Membuat beberapa siswa dengan sangat penasaran menanyai tentang apa saja yang berada dimesuem itu. Selesai sosialisi, siswa diminta untuk menuliskan hal-hal menarik yang berada dimesuem tadi. Untuk membuat siswa bisa mencatat apa yang membuatnya tertarik tentang budaya.

Bagaimana cara siswa itu mempelajari budaya tersebut ? siswa bisa mengikuti ekskul tari yang terdapat disekolah, siswa bisa membuat kerajinan tangan benda-benda dari daerah tertentu, seperti menjual topeng properti tari dan menjualnya, bermain permainan tradisional juga melestarikan budaya lho! lalu menggunakan bahasa daerah untuk bahasa sehari-hari.

Dari hal tersebut tidak ada hambatan sama sekali sebagai pelajar untuk melestarikan budaya. Memang tidak ada larangan untuk mereka mengenal budaya asing, namun anak zaman sekarang sangat tertarik dengan budaya negara lain tetapi budaya sendiri tidak dipelajari ataupun dilestarikan.

Melestarikan budaya dengan cara mempelajari budaya terlebih dahulu, tentu guna untuk tetap memegang teguh budaya kita, agar tidak hilang karena zaman. Apalagi, budaya merupakan warisan leluruh kita yang tak ternilai harganya. Menyepelekan siswa yang tidak memiliki minat untuk mempelajari budaya, membuat masa depan hancur tanpa adanya adat maupun kebudayaan di negara.

Jadi, mari sahabat GNFI yang walaupun masih pelajar. Wujudkan dunia cemerlang dengan melestarikan budaya negara kita yang sangat banyak dan bermacam-macam, tanpa ada kata 'tapi' !!!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel inisepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

RS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.