Kebudayaan Indonesia, satu kata yang pertama kali muncul dibenak sebagian besar orang saat mendengar kebudayaan Indonesia adalah Batik. Tidak mengherankan jika karya seni satu itu dikenal oleh seluruh penjuru dunia sebagai salah satu Kebudayaan Indonesia karena coraknya yang begitu beragam. Seperti halnya, Bali yang dikenal dengan keindahannya dan banyak sekali turis yang ingin mengunjunginya. Namun, jika ditelusuri lebih lanjut, kekayaan Budaya Indonesia tidak hanya sampai di situ saja. Banyak kebudayaan lain seperti wayang, tari daerah, kuliner nusantara, sastra Indonesia serta seni teater dan film Indonesia yang belum tereksplor dengan baik oleh masyarakat Indonesia terutama di dunia seni teater dan film.
Belakangan ini, dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat memicu yang maraknya globalisasi yang berhasil menghubungkan jutaan manusia dalam satu klik. Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu efeknya adalah banyak dari kebudayaan luar yang masuk ke dalam Indonesia. Jika tidak seimbangkan dengan upaya untuk mencintai dan mengapresiasi budaya lokal maka budaya itu bisa luntur secara perlahan. Berdasarkan jurnal yang dipublikasikan mengenai pengaruh budaya asing terhadap hilangnya rasa cinta terhadap budaya lokal, bahwa generasi sekarang lebih terekspos dengan budaya asing sedari belia sehingga mengakibatkan menurunnya kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia dan juga kurangnya minat untuk mempelajari budaya lokal karena dirasa kurang mengikuti tren dibandingkan mempelajari budaya asing.
Melihat keresahan itu, pemerintah hadir untuk mengingatkan kita kembali tentang betapa menariknya untuk mempelajari dan melestarikan Kebudayaan Indonesia yang begitu beragam. Pekan Kebudayaan Nasional merupakan salah satu wadah serta wujud nyata dari keberagamaan Kebudayaan Indonesia yang harus terus dilestarikan. Tema yang diambil tahun ini adalah Lumbung dan Ajakan untuk Merawat Bumi dan Merawat Kebudayaan yang selaras dengan misi pemerintah untuk melestarikan kebudayaan lokal dan memupuk kepedulian dengan bumi. Pekan Kebudayaan Nasional sendiri merupakan sekumpulan dari rangkaian kegiatan untuk mempertunjukan budaya lokal seperti penggelaran pameran dan festival teater, pembentukan ruang diskusi untuk membahas tentang kebudayaan, pemutaran film dan pameran galeri nasional yang diadakan mulai dari tanggal 20 sampai 29 Oktober 2023 dan tersebar di 40 lebih titik di seluruh Jabodetabek.
Salah satu kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional yang berhasil menarik perhatian saya pribadi adalah penggelaran festival teater dan film lokal serta pameran tentang melestarikan bumi yang diadakan di Taman Ismail Marzuki. Pertujukan festival teater dan film itu berhasil membuktikan bahwa pertunjukan teater Indonesia dan dunia perfilman Indonesia, tidak kalah dengan drama musikal luar negeri ataupun dengan drama korea atau series barat di Netflix. Hanya saja, generasi muda sekarang lebih terekspos dengan film dan kebudayaan luar sehingga mereka tidak memiliki informasi yang cukup untuk mempelajari kebudayaan lokal serta kurangnya minat untuk mempelajari budaya lokal.
Tidak hanya mengunjungi festival teater jakarta, saya juga menyempatkan untuk mengunjungi pameran yang memiliki tema melestarikan bumi. Ada banyak informasi mengenai bagaimana cara untuk berkontribusi untuk merawat bumi yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat yang bertanggung jawab.
Selain mengunjungi booth-booth untuk mengenal lebih lanjut mengenai perkembanan dunia teater di Indonesia, saya juga mengunjungi perpustakaan Taman Ismail Marzuki, di sini kita diberi fasilitas untuk membaca beragam buku koleksi perpustakaan nasional yang menurut saya cukup lengkap. Ada juga bagian sastra Indonesia yang berhasil membuat saya terlarut dengan sajak yang tertulis di dalam buku-buku itu.
Menurut saya pribadi, kegiatan ini sangat berguna khususnya bagi generasi muda untuk menambah pengetahuan budaya lokal dan meningkatkan minat untuk melestarikan budaya lokal. Diharapkan dengan adanya kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional dapat mendongkrak minat para generasi muda untuk mempelajari dan melestarikan budaya lokal karena ternyata kualitas budaya lokal juga memiliki potensi untuk dapat bersaing dengan budaya asing.
LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung
Referensi:
Agustin, Dyah Satya Yoga. (2011). Jurnal Sosial Humaniora,4(2).
Good Doctor ID. (2023). Bagaimana Dampak dan Masuknya Budaya Asing Terhadap Budaya Nasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News