#LombaArtikelPKN2023
#PekanKebudayaanNasional2023
#IndonesiaMelumbung untuk Melambung
Kebebasan berekspresi merupakan hak asasi yang bersifat keleluasaan dan independensi. Di mana setiap individu berhak menyampaikan keyakinan serta pendapatnya tanpa limitasi tertentu. Lantas, bagaimana jika kita diberi ruang kebebasan untuk dapat mengekspresikan keyakinan dan perbedaan dalam sebuah Pekan Kebudayaan Nasional? Akankah kebebasan itu dapat mengeratkan persatuan dan kesatuan atau justru menjadi bumerang bagi masa depan bangsa? Mengingat banyaknya suku yang ada di Indonesia sangatlah beragam dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Mari kita mulai dengan mendefinisikan arti dari Pekan Kebudayaan Nasional terlebih dahulu. PKN (Pekan Kebudayaan Nasional) Merupakan sebuah platform pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi keragaman ekspresi dan aktivitas budaya bagi para pelaku budaya dan seniman untuk membuka gotong royong dan dialog kebudayaan bagi seluruh masyarakat dan kalangan. Acara ini merupakan implementasi dari salah satu agenda strategi pemajuan kebudayaan, yaitu menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya, serta mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif.
Tujuan dari Pekan Kebudayaan Nasional adalah untuk mengangkat kebudayaan Indonesia dan mengapresiasi keragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa ini. Melalui acara ini, masyarakat dapat lebih memahami, menghargai, dan menyukai berbagai aspek kebudayaan Indonesia, serta memberikan kesempatan bagi para seniman dan budayawan untuk menunjukkan bakat dan karya mereka. Selain itu, Pekan Kebudayaan Nasional juga menjadi wadah bagi pemerintah, institusi kebudayaan, komunitas seni, dan pelaku budaya lainnya untuk berkolaborasi dan saling bertukar informasi serta pengalaman dalam upaya memajukan kebudayaan Indonesia. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan pariwisata budaya di Indonesia, karena selain menampilkan berbagai pertunjukan seni dan pameran, PKN 2023 mengadakan pergelaran kesenian tradisional dari berbagai daerah. Dalam Pekan Kebudayaan Nasional, keberagaman budaya Indonesia dipamerkan melalui berbagai jenis kegiatan, seperti pertunjukan seni, pameran budaya, lomba seni, seminar, dan diskusi. Berbagai komunitas budaya dan seniman dari seluruh penjuru Indonesia turut ambil bagian dalam acara ini guna memperkenalkan keunikan budaya dari daerah masing-masing.
Pekan Kebudayaan Nasional 2023 mengusung tema “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan”. Tema ini memiliki makna cerminan dari pengembangan konsep lumbung padi dan praktik gotong royong yang berlaku di Indonesia. Rangkaian PKN 2023 disiapkan oleh delapan kuratorial yakni Temujalar, Rantai Bunyi, Sedekah Bumi Project, Gerakan Kalcer, Laku Hidup, Jejaring Rimpang, Berliterasi Alam dan Budaya, dan Pendidikan Berkebudayaan.
Puncak acara Pekan Kebudayaan Nasional 2023 berlangsung pada 20–29 Oktober 2023 dengan serangkaian pameran dan acara publik. Acara ini melibatkan berbagai aspek lingkungan dan unsur, mulai dari pegiat budaya hingga masyarakat. Acara puncak PKN 2023 diselenggarakan di ruang publik yang tersebar di Jabodetabek. Titik-titik itu tidak sekadar menjadi ruang pameran, tetapi sekaligus ruang-ruang perjumpaan kolektif seni dari berbagai lapisan masyarakat. Puncak PKN 2023 memiliki berbagai rangkaian acara yang menakjubkan, salah satunya ialah kuratorial Jejaring Rimpang yang dimulai dari tanggal 20–29 Oktober 2023 di PFN (Produksi Film Negara), berlokasi di Jl. Otista Raya, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Jejaring Rimpang memiliki beberapa tema acara yang menarik dan tidak ada batasan bagi setiap seniman dalam mengekspresikan karyanya sehingga berbagai macam karya disajikan secara terbuka. Hal ini tentunya menarik perhatian seniman sekaligus masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam meramaikan PKN 2023. Beberapa tema acara yang berada di PFN antara lain, yaitu “Nayamullah, Dapur Bangsa dan Perempuan Komponis”.

Nayamullah merupakan sebuah band tanpa anggota, radio tanpa jaringan, dan ruang bermain untuk menjalin hubungan antara ide, pikiran, serta kekaryaan Danarto melalui lagu dan bunyi. Nayamullah menyajikan Taman Bacaan Danarto yang mengulas secara detail karya Danarto dalam buku atau artikelnya. Selain itu, Nayamullah menyediakan berbagai alat musik yang bebas dimainkan oleh para pengunjung. Kebebasan dalam berekspresi lain yang tidak kalah menyenangkan yaitu, konser dan jamming terbuka. Menghadirkan berbagai seniman dari beberapa wilayah seperti Jakarta, Yogyakarta, Aceh, Labuan Bajo, hingga Maumere. Para seniman tersebut memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Alat musik serta lirik lagu yang dibawakan oleh masing-masing seniman selama acara berlangsung membuat para pengunjung seolah-olah seperti sedang menjelajahi wilayah Nusantara. Sentuhan khas musik Nusantara membuat para pengunjung sangat menikmati senandung yang dilantunkan oleh seniman dari berbagai kalangan daerah tersebut. Acara ini berlangsung sangat meriah karena antusiasme para pengunjung yang begitu membara. Mereka ikut serta bersorak ria mengalunkan lagu dan berjoget secara serentak hingga jamming dan konser berakhir.
Sementara itu, wangi semerbak tercium dari beraneka ragam sajian masakan dengan rempah Nusantara yang begitu harum dan meruak di tiap ruangan. Dapur Bangsa, di sanalah kelezatan itu terhirup. Beragam sajian yang dihidangkan membuat hampir seluruh pengunjung lapar mata. Aneka warna kerupuk dari berbagai macam daerah menggugah gairah dan selera bagi siapa pun yang melihatnya.

Tentu, pengunjung tidak hanya akan merasakan harumnya saja, tetapi juga dibebaskan untuk menikmati berbagai hidangan yang tersedia secara cuma-cuma. Hal ini membuat para pengunjung leluasa untuk menikmati serta mengekspresikan cita rasa dari aneka macam masakan khas daerah Nusantara yang tersedia. Selain menikmati hidangan, pengunjung dapat mengetahui informasi mengenai bahan-bahan yang digunakan, takaran dan langkah-langkah untuk memasak hidangan tersebut.

Selanjutnya, terdapat sebuah kumpulan karya dari para perempuan yang diberi nama “Perempuan Komponis”. Perempuan Komponis merupakan ruang eksplorasi yang aman bagi perempuan untuk menciptakan seni musik yang ditampilkan di depan khalayak ramai. Seni musik yang dibawakan dalam penampilan tersebut sangat beragam dan bersifat artistik. Pertunjukan seni musik tersebut pada dasarnya merujuk pada kebebasan berekspresi bagi perempuan.
Kesuksesan Pekan Kebudayaan Nasional 2023 ini tidak lepas dari peranan para tokoh yang luar biasa dalam menampilkan, mengembangkan, dan mengekspresikan acara tersebut. Tokoh-tokoh tersebut berasal dari berbagai latar belakang seperti instansi pemerintah, seniman, budayawan, sukarelawan, dan masyarakat. Antusiasme para tokoh untuk menyukseskan Pekan Kebudayaan Nasional ini begitu menggema dan tersirat dalam hati setiap pengunjung, sehingga membawa para pengunjung merasakan kebebasan berekspresi dalam berbagai perbedaan tetapi tetap pada kesatuan yang utuh.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News