budaya warisan indonesia yang wajib dihidupkan - News | Good News From Indonesia 2023

Budaya, Warisan Indonesia yang Wajib Dihidupkan!

Budaya, Warisan Indonesia yang Wajib Dihidupkan!
images info

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Budaya Barat menjadi lebih menarik di mata generasi muda saat ini, walaupun sedikit kontras dengan budaya Indonesia. Globalisasi mempengaruhi kecepatan masuknya budaya asing. Anggapan bahwa budaya Indonesia adalah sudah kuno dan tidak lagi menarik menjadikan budaya tidak hidup. Eksistensi budaya patut dipertanyakan. Padahal, budaya merupakan warisan berharga yang perlu dipertahankan.

Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau, dengan 273 juta penduduk yang menjadi penghuninya tidak akan terlepas dari kebudayaan. Keberagaman kebudayaan bukanlah hal asing, sebab Indonesia sangat dikenal akan kemajemukannya. Kebudayaan merupakan warisan bangsa yang patut dilestarikan sehingga dapat sampai ke generasi berikutnya. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa kebudayaan adalah buah budi dari manusia yang muncul karena adanya hasil alam serta kodrat masyarakat. Budaya yang ada seharusnya dijadikan kekuatan dan jati diri bangsa.

Dalam buku Keindonesiaan dalam Budaya (2007) karya Edi Sedyawati, setiap daerah pasti memiliki ciri khasnya masing-masing, bisa dilihat dari tarian tradisional, pakaian adat, dan lain sebagainya. Seluruhnya tidak terlepas dari kebiasaan yang diliputi kepercayaan masyarakat. Namun, tidak hanya itu, kebudayaan juga dapat diartikan dalam faktor nilai, perasaan, dan idealisme. Untuk menjaga agar budaya tetap hidup, kebudayaan selalu diturun-temurunkan.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa kebudayaan sulit untuk dipertahankan hingga saat ini. Ada beberapa faktor yang mendasari masyarakat mencoba mengubah beberapa budaya. Pertama, keinginan pribadi dari masyarakat. Masyarakat, terutama Generasi Z merasa bahwa kebudayaan sudah kuno dan harus dibuat ulang mengikuti trend. Kedua, adanya globalisasi yang tak terkendali dan tak dapat dihindari. Perkembangan teknologi yang pesat sebenarnya mempermudah kehidupan masyarakat. Namun, kebiasaan terhadap hal praktis membuat masyarakat memiliki pandangan bahwa tradisi sangat rumit.

Menurut Maliowski, budaya yang lebih tinggi dan aktif mempengaruhi budaya yang lebih rendah dan pasif memiliki kontak budaya. Nilai kebudayaan Indonesia saat ini menjadi lebih condong ke arah budaya Barat. Mungkin hanya 1 banding 100 generasi muda yang lebih menyukai kebudayaan Indonesia. Kebiasaan menggunakan bahasa luar juga membuat bahasa ibu sendiri dilupakan. Ditambah lagi dengan adanya globalisasi, budaya Barat lebih cepat tersebar ke generasi muda yang hidupnya tidak dapat terlepas dari teknologi.

Adanya ketidakmampuan untuk memilih budaya Barat yang dapat diadaptasikan dengan budaya Indonesia membuat keberadaannya lambat laun semakin hilang. Masyarakat terbiasa untuk menerima budaya tanpa disaring. Kebiasaan orang-orang Barat yang mabuk-mabukkan dan berhubungan seksual di luar nikah semakin normal kawan GNFI temukan di Indonesia. Seolah-olah hal tersebut adalah wajar dan dapat dilakukan di Indonesia. Batas sopan santun yang seharusnya dijadikan pandangan mulai dilupakan.

Upaya pelestarian budaya bangsa, baik secara langsung dan tidak langsung diperlukan untuk mencegah dominasi budaya Barat terhadap Indonesia serta menghidupkan kembali budaya yang telah ditinggalkan. Jika tidak ada titik balik dalam upaya pelestarian dalam 10 tahun, kemungkinan budaya Indonesia akan musnah. Widjaja (1986) mengartikan pelestarian sebagai kegiatan atau yang dilakukan secara terus menerus,terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan tertentu yang mencerminkan adanya sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis, luwes dan selektif.

Pengalaman secara langsung biasanya dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Cara ini merupakan metode paling tepat yang seharusnya diterapkan untuk mempertahankan kebudayaan. Dibandingkan belajar secara teori, praktik dapat membuat seseorang lebih terbiasa. Kebiasaan untuk melestarikan budaya dapat muncul dengan sendirinya apabila dilaksanakan dalam jangka waktu yang lama.

Pembelajaran di sekolah merupakan salah satu hal efektif. Melalui pembelajaran Seni Budaya, siswa-siswi diajak untuk mengenal lebih mendalam budaya dari seluruh penjuru Indonesia. Pembelajaran bahasa daerah mengajak untuk mengenal bahasa tempat mereka menjalankan kehidupan. Sayangnya, bahasa daerah terkadang dijadikan cara untuk memaki orang lain.

Adanya pembiasaan memakai baju tradisional di sekolah membuat keindahan dari hal-hal tradisional Indonesia lebih dikenal. Ini dapat membuka mata generasi muda untuk mempelajari budaya lainnya. Namun, kebijakan dianggap menyulitkan beberapa pihak yang merasa baju tradisional sulit untuk dipakai dan menghabiskan uang. Sehingga penerapannya tidak dilakukan di semua instansi pendidikan, hanya pada tempat yang berkenan.

Pekan Kebudayaan Nasional yang diadakan setiap tahunnya juga menjadi ajang untuk memamerkan keindahan budaya Indonesia. Ajang-ajang perlombaan yang ada dapat menjadi sarana untuk menarik masyarakat sehingga budaya-budaya yang tidak terkenal dapat diangkat. Generasi yang pada awalnya tidak tertarik dapat menjadi tertarik, yang tidak mau belajar menjadi mau belajar. Adanya visual atau penampilan nyata dapat membuat generasi muda mengetahui keindahan budaya yang sesungguhnya.

Pengalaman tidak langsung dilakukan hanya dengan mata, telinga, pikiran, dan hati. Tidak ada tindakan konkret yang dilakukan. Hanya dengan mendatangi dan melihat secara langsung atau sekedar mendengar penjelasan dari pihak yang sudah ahlinya. Maka diperlukan kesungguhan dan kemauan dari dalam diri untuk belajar mengenai budaya Indonesia. Pameran kuliner tradisional Indonesia menjadi salah satu pilihan terbaik. Dengan mencicipi, masyarakat lebih mengenal cita rasa makanan tradisional indonesia yang tidak kalah enaknya dari masakan Barat.

Pameran kebudayaan atau menonton pertunjukkan juga menjadi pilihan lain yang dapat menambah pengetahuan tentang budaya yang tersebar di daerah Indonesia. Dengan mengamati apa yang sedang ditampilkan, informasi tentang hal-hal baru didapatkan. Muncul perasaan bahwa keindahan seperti itu tidak boleh hilang dan harus dilestarikan. Selain itu, konten di media sosial atau internet dapat memperluas penghidupan budaya. Teknologi yang berkembang dapat dimanfaatkan untuk membawa kekayaan Indonesia ke kancah luar negeri. Bisa jadi budaya Indonesia dapat berkembang dengan pesat seperti budaya Barat.

Untuk melestarikan budaya Indonesia, tidak boleh ada kelengahan dalam menerima budaya asing ke tengah masyarakat Indonesia. Budaya Indonesia sebagai warisan berharga harus menjadi batasan yang dikokohkan. Walaupun budaya asing terkesan lebih modern, namun budaya Indonesia memiliki keunikannya sendiri yang tidak ada di budaya lain. Kesadaran diri diperlukan untuk memilih budaya asing yang dapat diadaptasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, yang mengandung nilai positif dan dapat mengembangkan diri ke arah yang lebih baik. Identitas budaya tidak boleh ditinggalkan dan dihilangkan begitu saja.

Budaya merupakan harta paling berharga yang dimiliki negeri Indonesia. Warisan yang tidak ada duanya yang menjadikan Indonesia berbeda di mata dunia. Globalisasi menjadi salah satu tantangan budaya Indonesia tidak lagi menjadi minat bagi masyarakatnya. Generasi muda kini lebih tertarik dengan budaya asing. Upaya yang selama ini dilakukan untuk mempertahankan sisi ‘kehidupan’ budaya sudah mampu membuat eksistensi budaya hadir kembali, namun belum sepenuhnya. Sebagai warga negara Indonesia, kesadaran diri untuk mengembangkan budaya sangat diperlukan. Baik itu mempelajari tarian daerah, lagu daerah, ataupun hal lain.

Karyn Susanto, siswi SMA Trinitas

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.