pelestarian dan pengarsipan dalam kebermanfaatan melalui media sosial youtube - News | Good News From Indonesia 2023

Pelestarian dan Pengarsipan dalam kebermanfaatan melalui Media sosial Youtube

Pelestarian dan Pengarsipan dalam kebermanfaatan melalui Media sosial Youtube
images info

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Generasi milenial adalah generasi yang selalu berdampingan dengan teknologi dan hal-hal baru, sebab kita sudah memasuki era revolusi industri 4.0. Hampir semua ilmu dan wawasan yang berkaitan dengan pekerjaan rumah, sekolah, atau perusahaan, dapat dipelajari dan diakses dalam genggaman dengan sangat mudah kapan pun dan dimana pun pada gawai pribadi. Hal tersebut membuat informasi apapun dan pengaksesan menjadi sangat leluasa masuk terutama ke generasi muda termasuk di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Seperti halnya, 'mata pisau yang tajam' keberadaan teknologi tentunya memiliki sisi positif dan negatif. Terlebih lagi bagi perkembangan seni dan budaya Indonesia. Kehidupan masyarakat yang nyata telah masuk kedalam ruang-ruang virtual, hal itu telihat dari tingkat penggunaan media sosial di kalangan anak muda yang cukup tinggi.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Pengguna Internet Indonesia pada tahun 2016 mencapai 27,4 juta pengguna. Salah satu sisi negatifnya yaitu filterisasi budaya luar yang tidak dapat dibendung.Akibat dari filterisasi budaya luar tersebut timbul pula tren atau style yang menyerupai budaya luar, sampai ke tahap ekstrem yang sudah mengkhilangkan kaidah-kaidah identitas negara timur.

Begitu juga dengan seni budaya yang ada di daerah-daerah, seiring berjalannya waktu berdampak buruk karena seni budaya daerah akan semakin luntur bahkan punah tak berbekas. Anak muda menjadi FOMO dan merasa seni budaya lokal sudah ketinggalan zaman. Berbagai platform di media sosial secara algoritma akan mengedepankan sesuatu yang dapat meningkatkan pemakaian pengguna, engagement, streaming, yang menguntungkan bagi platform media sosial mereka masing-masing.

Upaya gempuran budaya luar melalui media sosial ini sudah tidak terinternalisasi ke dalam kehidupan sehari-hari. Perlu langkah konkret yang dilakukan secara konsisten untuk mencegah hal ini semakin buruk. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan media sosial tersebut untuk mempertahankan budaya lokal.

Baca Juga: Famato Harimau Budaya Nias Selatan : Hukum Perdamaian Dan Ketetapan

Tawaran-tawaran yang diberikan oleh media sosial menjadi peluang yang sangat strategis untuk menanamkan dan melestarikan budaya lokal bahkan memperkenalkan budaya lokal tersebut ke taraf yang lebih luas, terutama ke ranah anak muda sebagai generasi penerus.

Salah satu solusi yang penulis tawarkan dan sudah penulis lakukan yakni memanfaatkan platform YouTube. Sebagai salah satu media, youtube dapat dimanfaatkan untuk melestarikan seni Budaya Minangkabau. Terbukti menurut data yang di ambil oleh Jakpat (aplikasi survei online) dari Desember 2021 hingga Januari 2022, dapat disimpulkan bahwa YouTube merupakan media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia.

Sebagai salah satu media sosial yang menghibur dan informatif, youtube memungkinkan para penggunanya untuk membuat dan berbagi konten (informasi, opini, dan minat). Konten yang menjadi tema pun beragam mulai dari informatif, edukatif, hiburan, kritik, dan sebagainya. Tentunya berbagai konten yang ditayangkan mempunyai efek berantai, sehingga proses transmisi yang terjadi tidak berhenti pada satu audiens pokok saja (multiplier effect).

Hal tersebut menjadi salah satu landasan penulis mengambil peluang dan peranan dalam memperkenalkan dan melestarikan seni budaya lokal dari Sumatera Barat melalui konten-konten yang ditawarkan pada media youtube.

Penulis memulai membuat konten sejak tahun 2019 dan hingga saat ini sudah ada sekitar 30 video yang bertemakan pelestarian seni budaya Sumatera barat. Adapun konten karya penulis berisi tutorial, pertunjukan singkat, dialog, vlog, dan kolaborasi. Konten Pertama yang di dibuat penulis tahun 2019 yang berjudul “Tutorial bermain Bansi alat musik tiup khas Minangkabau,” sudah ditonton 38.000 viewers. Melalui pencapaian tersebut artinya penulis sudah memperkenalkan dan melestarikan kepada 38 ribu orang yang ingin belajar atau tertarik dengan salah satu alat musik 'bansi' kesenian Sumatra Barat tersebut.

Baca Juga: Melek Teknologi: Upayaku dalam Melestarikan Budaya Molod di Pulau Madura

Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”, peribahasa yang paling cocok di kaitkan dengan aktivitas atau project yang penulis lakukan ini. Selain melestarikan secara tidak langsung ini menjadi sebuah pengarsipan seni budaya lokal yang sangat masif yang dapat terus dilihat dan akan terus bertambah. Selain itu konten-konten yang dibuat penulis turut membantu pekerjaan pemerintah khususnya di bidang kebudayaan dan pariwisata karena terasa lebih dekat dengan anak muda dan lebih menarik dari segi kemasan dan kreativitas yang dibawakan.

YouTube dapat menjadi wadah paling mudah untuk menyebarluaskan informasi mengenai seni budaya dalam bentuk apapun dengan mudah dan cepat. Pengenalan seni budaya yang dikemas dengan teknologi dan penggunaan media sosial YouTube akan mengubah citra dan pandangan terhadap budaya itu sendiri.

Dalam hal ini, budaya akan menjadi kebanggaan dan gaya hidup (lifestyle) dan ketika kebanggaan menjadi kekuatan, maka kesadaran untuk memperkenalkan budaya oleh generasi muda akan berjalan dengan sendirinya. Pada akhirnya, seni budaya lokal kembali mendapat tempat di hati anak muda dan dapat terus dilestarikan dan diperkenalkan.

Selain dari segi pelestarian dan pengarsipan, manfaat yang begitu terasa oleh penulis adalah dapat membantu pelajar dan pegiat seni yang terbentur dalam proses mencari informasi video pembelajaran atau belajar alat musik tradisi secara lebih rinci dan jelas. Pada beberapa konten karya penulis, penulis telah melakukan inovasi pada hal yang tidak ditemukan dalam buku panduan atau edukasi dari guru kesenian di sekolah. Tentunya hal ini dapat sangat membantu para pelajar dan yang membutuhkan. Kemudian berkat konten-konten penulis, banyak pertanyaan yang dilontarkan di kolom komentar tentang di mana bisa membeli atau mendapatkan alat musik.

Saat ini penulis sudah menjadi penyalur kepada para pengrajin alat musik tradisional. Mereka dapat menjual dagangannya lebih banyak lagi dari biasanya. Tentu ini juga mendatangkan manfaat. Roda ekonomi para pengrajin juga terus berputar karena bertambahnya permintaan pembelian yang masuk.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.