Aku tidak bisa melepaskan pandanganku pada anak-anak yang turun dari bukit itu. Mereka mengenakan seragam merah-putih, rapi siap untuk pergi bersama ke sekolah. Jajaran anak Sekolah Dasar itu membuatku yang sedang asyik bermain dengan kaki seribu di pekarangan rumah segera berlari ke dalam. “Aku mau sekolah” aku merengek pada Ibuku,tapi Ibuku memintaku menunggu. Ya, saat itu umurku masih dua tahun.
Ingatan itu tiba-tiba terlintas saat aku sedang menaiki mobil untuk pergi ke Lembang. Aku ingat tempat ini, masa saat aku masih kecil tinggal dengan orang tua dan kakek nenek itu tiba-tiba terlintas di pikiran. Hawa dingin, kebun yang subur, marmut dan kelinci yang Nenekku pelihara itu membuatku rindu. Masa kecil itu sangat menyenangkan, tanah di Lembang tidak pernah mengecewakan. Sejak kecil aku selalu disuguhi macam-macam sayuran segar dan buah-buahan, ada satu kacang yang selalu aku minta yaitu kacang bulu, aku baru tahu kalau itu juga sama dengan kacang edamame.
Di perjalanan aku mengingat ada satu jajanan yang tidak bisa aku lewatkan setiap pergi ke Lembang, es lilin, mochi ice cream, dan yoghurt. Ada satu toko langganan yang masuk ke rumah, kalau sore-sore aku datang kesini pasti hanya sedikit varian yang tersisa. Walaupun saat ini aku tidak lagi di Lembang, tapi Lembang memiliki bekas tersendiri dalam diriku.
Saat di perjalanan pula, aku tidak berhenti melihat keluar. Warna-warna hijau pohon itu menghipnotis diriku. Lembang tidak bisa dipisahkan dengan tempat-tempat wisata alamnya yang indah, disini tempat favorit keluarga untuk berlibur di daerah Bandung. Udara sejuk yang mungkin berbeda dengan udara di kota pasti membuat wisatawan betah. Walaupun udara Lembang sekarang cukup panas, tidak sedingin dulu.
Ada satu tempat wisata yang aku ingat, saat melihat gerbang tempat wisata itu di salah satu akun di sosial media aku mengira bahwa itu tempat wisata di luar negeri, namun ternyata ini karya indahnya alam bumi Indonesia. Tempat itu adalah Orchid Forest, salah satu tempat wisata yang tidak bisa dilewatkan di Kabupaten Bandung yang ada di Cikole, Lembang. Seperti namanya, tempat ini menyediakan tempat wisata sekaligus edukasi tentang berbagai anggrek yang tersebar di Indonesia dan mancanegara. Kabarnya, tempat wisata selebar 12 hektar ini menyediakan ribuan anggrek dari 157 jenis. Keren banget bukan? Koleksi anggrek disini disimpan di Orchid House. Beberapa koleksi yang ada disana misalnya Anggrek Hitam, Anggrek Kantong Semar, Anggrek Selop yang memiliki bentuk seperti selop, Jade Slipper Orchid dari China dan Vietnam Utara yang memiliki wangi raspberry, dan masih banyak yang lainnya. Anggrek disini dibudidayakan menggunakan cara lokal maupun Internasional sehingga mereka terawat dan dapat berkembang biak dengan baik di Cikole ini.
Selain anggrek yang menghiasi dan menarik para wisatawan, Orchid Forest juga ditanami pohon pinus yang membuat hawa dan suasana disana terasa sejuk dan nyaman. Bukan pohon pinus biasa, Orchid Forest menyihir pohon pinus ini dengan jembatan kayu (Wooden Bridge) yang mengitari pohon pinus. Seperti namanya jembatan ini terbuat dari kayu dan cukup panjang.
Selain Wooden Bridge ada juga Sky Bridge atau jembatan gantung. Jembatan ini memiliki ketinggian sekitar 23 meter dengan panjang 125 meter. Saat menaiki kedua jembatan ini sudah disuguhi pemandangan pohon pinus yang indah. Buat yang suka ambil foto selfie atau foto pemandangan disini cocok banget.
Seperti tempat wisata di Bandung, yaitu The Lodge Maribaya dan Dago Dream Park, Orchid Forest juga gak mau ketinggalan untuk menciptakan tempat yang instgramable, jadi kalau kesini jangan lupa ajak teman yang jago ambil gambar ya. Karena selain kedua jembatan yang mengitari pohon pinus itu, ada spot foto lain yang gak kalah cantiknya, yaitu spot foto bola pingpong, bola pingpong yang bergantungan memberikan kesan salju yang sedang turun. Ada juga spot foto yang menyerupai sangkar burung dan yang tidak boleh ketinggalan, yaitu payung yang bergantungan diatas.
Untuk wisatawan yang membawa balita ada juga playground disini yang biasa disebut Orchid Castle. Palyground disini menyediakan berbagai permainan asyik untuk anak-anak, seperti seluncuran, flying fox mini, terowongan hingga sepeda mini. Selain itu untuk anak-anak atau siapapun yang menyukai binatang, ada juga Rabbit Forest lho. Disini bisa memberi makan para kelinci yang lucu dan menggemaskan. Selain kelinci, ada juga beberapa kuda yang siap mengajak jalan-jalan menikmati rindangnya hutan pinus.
Beralih ke wahana yang disediakan disini, ada flying fox. Seperti khasnya tempat wisata bertema alam wahana flying fox tidak boleh ketinggalan. Flying fos yang melintas panjangnya sekitar 10-20 meter dari ketinggian tertentu. Bukan hanya wahana, Orchid Forest memiliki dua tempat olahraga yang bisa dilakukan bersama keluarga, yaitu ping pong dan mini Golf atau Putt-Putt Golf. Walupun tidak seluas lapangan golf sungguhan, tapi bermain golf di bawah rindangnya pohon pinus memberikan sensasi yang berbeda.
Daerah Bandung tidak kalah indahnya saat malam hari, terlebih di daerah Lembang. Banyak orang yang memilih untuk melakukan perjalanan di malam hari, itu sebabnya walaupun dikelilingi pepohonan dan kebun pada hari-hari tertentu jalanan Lembang juga terasa hangat dengan banyaknya manusia dan kendaraan yang berlalu lalang.
Buat orang yang suka pemandangan malam, Orchid forest juga punya beberapa spot yang indah dilihat saat malam hari. Garden of light membuat malam hari di Orchid Forest terasa begitu romantis. Terdapat lampu-lampu di sepanjang jalan tempat wisata ini yang menyerupai bunga. Tak hanya itu, cahaya lampu di Sky Bridge membuat suasana semakin syahdu dan indah.
Bandung selalu menjadi tempat istimewa di hati setiap orang yang mengunjunginya. Tempat wisata,jalan, kuliner serta warganya yang ramah menambah keromantisan kota satu ini. Terlebih Lembang dengan pepohonan rindang dan perkebunannya, selalu menambah wisata alamnya yang selalu sukses menarik wisatawan di luar daerah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News