wayang suket seni budaya tingkat tinggi asal purbalingga - News | Good News From Indonesia 2023

Wayang Suket : Seni Budaya Tingkat Tinggi Asal Purbalingga

Wayang Suket : Seni Budaya Tingkat Tinggi Asal Purbalingga
images info

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Wayang suket merupakan bentuk tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput. Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan pada anak-anak di desa-desa Jawa. Untuk membuatnya, beberapa helai daun rerumputan dijalin lalu dirangkai membentuk figur serupa wayang kulit. Karena bahannya, wayang suket biasanya tidak bertahan lama. Wayang suket sendiri berasal dari Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah dan telah dipopulerkan oleh Slamet Gundono yang merupakan seniman asal Tegal. Proses pembuatan wayang suket tidaklah mudah sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang mampu membuatnya. Dibutuhkan ketelitian, keuletan serta kesabaran dalam proses pembuatan wayang suket.

Salah satu pembuat wayang suket yang sampai saat ini masih terus berkarya adalah Badriyanto asal Desa Wlahar, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Badriyanto adalah cucu dari Kasan Wikrama Tunut atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Gepuk. Nama Mbah Gepuk sendiri muncul di tahun 1990an karena menciptakan wayang suket dan dipamerkan saat Perkemahan Wira Karya Nasional (PWN) yang dibuka Presiden Soeharto di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Sejak saat itu, wayang suket mulai lebih dikenal dan sering dipamerkan di kota lain seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Solo.

Sejak tahun 2012, Badriyanto mulai banyak menerima order dari seniman-seniman lokal, nasional bahkan mancanegara seperti Jerman dan Perancis. Wayang suket karya Badriyanto memiliki keunikan dari segi anyamannya. Hal itulah yang membuat wayang suket Badriyanti berbeda dengan wayang suket lainnya seperti wayang suket Slamet Gundono yang hanya terbuat dari suket dan dianyam secara sederhana. Oleh karena itulah wayang suket Badriyanto layak mendapatkan predikat seni budaya tingkat tinggi.

Kemampuan Badriyanto dalam membuat wayang suket tentunya tidak lepas dari peran kakeknya yaitu Mbah Gepuk. Awal mula Mbah Gepuk menjadi pengrajin wayang suket bermula ketika ia sedang menggembalakan ternaknya kemudian melihat rumput kasuran. Selanjutnya Mbah Gepuk mencoba menganyam rumput kasuran tersebut menyerupai wayang dan jadilah wayang suket khas Purbalingga. Sebelum dianyam menjadi wayang, rumput kasuran harus direndam dalam air hingga layu, setelah itu rumput dipukul-pukul agar pipih dan semakin layu. Selanjutnya barulah rumput dapat dianyam menjadi bagian dari kerangka wayang. Pembuatan kerangka dimulai dari bagian kepala, kemudian badan, dan diakhiri dengan bagian tangan dan kaki. Setelah seluruh bagian selesai dibuat, kemudian saling dikaitkan satu sama lain dengan menggunakan usuk, dengan cara membuka sedikit bagian dari kerangka dan mengaitkan dengan bagian kerangka lainnya untuk dijadikan satu kesatuan yang akhirnya membentuk sebuah wayang yang sempurna.

Badriyanto sendiri adalah cucu pertama dari Mbah Gepuk yang menekuni membuat wayang suket sejak tahun 1995. Pada awalnya, Badriyanto tidak yakin dirinya memiliki bakat unutk membuat wayang suket. Hal itu disebabkan karena Badriyanto selalu gagal dalam membuat wayang suket. Tetapi karena selalu mendapatakan dukungan dari kedua orang tuanya, Badriyanto akhirnya membulatkan tekad untuk terus belajar membuat wayang suket sampai bisa. Sejak saat itulah Badriyanto mulai menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membuat wayang suket. Hingga saat ini, Badriyanto merupakan ahli waris satu-satunya yang mampu membuat wayang suket yang diturunkan langsung dari Mbah Gepuk.

Wayang Suket karya Mbah Gepuk
info gambar

Sejak tahun 2020, Wayang Suket Purbalingga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTB) oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Domain yang disematkan terhadap wayang suket ialah ketrampilan dan kemahiran kerajinan tradisional. Dengan ditetapkannya wayang suket sebagai WBTB maka pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat khusunya kabupaten Purbalingga berkewajiban untuk menjaga wayang suket agar tetap hidup ditengah peradaban yang semakin maju. Jika wayang suket sampai punah atau hilang maka status WBTB akan otomatis dihapus oleh pemerintah.

Untuk menjaga itu semua, pemerintah kabupaten Purbalingga dan Badriyanto sebagai pengrajin berniat untuk mendirikan sanggar belajar wayang suket yang diharapkan dapat memunculkan penerus pengrajin wayang suket yang mahir dan mampu menghasilkan wayang suket dengan kualitas sama seperti karya Badriyanto. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Annis dan Syafii dari Universitas Negeri Semarang tahun 2021 dengan judul Potensi dan Peluang Pemanfaatan Wayang Suket Pada Pembelajaran Seni Rupa di SMP Kabupaten Purbalingga menyimpulkan bahwa wayang suket memiliki kesesuaian dengan kurikulum pembelajaran yang berlaku serta Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 12 Ayat 1. Dengan kesimpulan tersebut maka wayang suket layak dijadikan sebagai salah satu materi pembelajaran seni rupa di sekolah khusunya SMP di Kabupaten Purbalingga. Jika hal tersebut dapat direalisasikan maka harapan pelestarian dan pengembangan wayang suket dapat tercapai.

Selain itu, usaha pelestarian dan pengembangan wayang suket juga dilakukan oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) dengan menjadikan wayang suket sebagai cinderamata diberbagai acara. Terbaru, Bupati Purbalingga membawa wayang suket saat berkunjung ke Jepang menemui Walikota Tono City Kazuhiko Tada pada Jumat, 15 September 2023. Saat itu, Bupati Tiwi juga menyerahkan wayang suket kepada Walikota Tono City sebagai cinderamata. Pada acara Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan 1-12 Agustus 2023 lalu, Bupati Tiwi juga membawakan wayang suket kepada empat anggota Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Purbalingga untuk diperkenalkan kepada delegasi negara lain yang ikut pada acara tersebut. Dengan usaha-usaha diatas diharapkan kerajian wayang suket dapat terus lestari dan berkembang serta tetap menjadi Warisan Budaya Takbenda yang dapat dibanggakan masyarakat khsusunya di kabupaten Purbalingga.

Referensi : https://core.ac.uk/download/pdf/78028487.pdf

https://lib.unnes.ac.id/31815/1/2401412016.pdf

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=1550

https://serayunews.com/wayang-suket-kerajinan-purbalingga-yang-jadi-cindermata-hingga-negeri-sakura

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.