#LombaArtikelPKN2023
#PekanKebudayaanNasional2023
#IndonesiaMelumbunguntukMelambung
Kelestarian tradisi di era globalisasi saat ini perlu mendapat perhatian khusus dari semua kalangan. Seiring kemajuan zaman, tradisi-tradisi di Indonesia menjadi kurang familiar di kalangan generasi muda. Metode pengenalan yang kurang sesuai dengan zaman menjadi salah satu penyebab kurangnya minat untuk mengenal bahkan melestarikan tradisi. Tradisi didefinisikan sebagai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi dan mencerminkan identitas suatu masyarakat. Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, mampukah tradisi dengan segala kearifan lokal bertahan di tengah arus modernisasi global?
Salah satu upaya untuk menjawab tantangan ini melalui digitalisasi kebudayaan. Digitalisasi kebudayaan mencakup penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk memperkenalkan, mengembangkan dan melestarikan segala bentuk warisan budaya. Peran digital memudahkan akses dari segala penjuru dunia dalam memperoleh informasi, termasuk informasi tradisi suatu daerah. Hal ini membuka pintu untuk pemahaman lintas budaya dan mampu menggugah minat terhadap keberagaman tradisi.
Digitalisasi Kebudayaan di Indonesia
Mengutip dari kemenkopmk.go.id, kebudayaan yang dipadukan dengan teknologi tercermin pada program digitalisasi Aksara Nusantara yang diiniasi oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Proses digitalisasi Aksara Nusantara yang terdiri dari aksara Jawa, Sunda dan Bali dilakukan dengan cara pendaftaran pada Unicode (Standar Teknis Simbol, Teks dan Sistem Tulisan di dunia) agar simbol aksara dapat ditampilkan dan digunakan pada platform digital, seperti smartphone, laptop, komputer dan perangkat digital lainnya.
RI Sukses Gelar SCM ke-2, Hasilkan Strategi dan Gagasan untuk 10th World Water Forum

Penerapan teknologi dalam mendokumentasi kearifan lokal, tradisi, seni, bahasa, dan cerita rakyat dapat memainkan peran penting dalam mempertahankan keberlanjutan budaya. Melalui digitalisasi kebudayaan, masyarakat mampu menjaga dan mengenalkan identitas budaya kepada generasi muda sekaligus memperluas jangkaunnya melalui platform online.
Selain itu, digitalisasi kebudayaan juga membuka peluang baru dalam hal kreativitas dan inovasi. Seniman dan pembuat konten (content creator) dapat menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan teknologi modern untuk meremajakan warisan budaya menjadi karya yang unik dan menarik. Misalnya, penggabungan tradisi dan inovasi menggunakan perangkat lunak untuk menciptakan desain-desain batik yang segar dan kekinian. Digitalisasi kebudayaan pada produk batik memungkinkan warisan budaya ini tetap hidup dan relevan di era modern.
Tantangan Penyelarasan Tradisi dengan Teknologi
Meskipun teknologi memungkinkan akses global, namun penggunaannya dalam upaya pelestarian budaya mendatangkan tantangan tersendiri. Adanya kemudahan akses melalui perangkat digital membuat seseorang kehilangan sentuhan manusiawi dalam pengalaman budaya. Pada kenyataannya, pengalaman dan praktik langsung mengenal tradisi melalui festival budaya, pertunjukan seni atau kerajinan tangan, tetap memiliki nilai yang sangat berharga. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menemukan keseimbangan antara penggunaan teknologi dan pengalaman langsung untuk memahami dan menghargai kebudayaan.
Razzaa Fachrezi, Pesepak Bola Muda Indonesia yang Main di Spanyol bersama Rayo Vallecano
Lalu, bagaimana peran stakeholder dalam menghadapi tantangan tersebut?
Stakeholder sebagai pemangku kepentingan dalam hal ini berperan mengidentifikasi nilai-nilai tradisional dan mengkolaborasikan dengan teknologi secara berkelanjutan. Sebagai contoh pada industri pariwisata lokal, pemerintah sebagai bagian dari stakeholder bertanggung jawab memfasilitasi pelatihan teknologi bagi komunitas lokal untuk mempromosikan warisan budaya setempat secara digital. Kolaborasi pemerintah dan masyarakat mampu menciptakan keselarasan antara tradisi dan teknologi yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus melestarikan tradisi setempat.
Digitalisasi kebudayaan bukan sekedar menyelaraskan tradisi dengan teknologi, namun juga menjadi langkah positif dalam menjaga tradisi sekaligus membuka pintu menuju eksplorasi dan pemahaman yang lebih terhadap warisan budaya. Melalui pemanfaatan teknologi, generasi masa kini dan mendatang dapat terus merayakan, memahami dan menghargai kekayaan budaya yang telah diwariskan nenek moyang. Bijak menggabungkan nilai-nilai budaya dan potensi teknologi, mampu mendorong masyarakat merangkul masa depan yang inklusif dan berbudaya.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News