Agung Triono yang mempunyai kemampuan dan tekad untuk menjaga dan memelihara alam. Ia merupakan kelahiran tahun 1988, lahir dan tumbuh besar di Dusun Lenggoksono. Ia pemuda yang suka bernyanyi dan bermain gitar serta aktif di gereja. Agung sejak lama berniat untuk menjadi seorang pendeta dan mengikuti tes psikologi serta persiapan kuliah di Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Namun niatnya itu gagal karena menjelang tes masuk Universitas Kristen Duta Wacana ia mendapatkan kabar bahwa ayahnya didiagnosa kanker.
Rahmat Erwin Abdullah Panen Medali Sepanjang 2023: ASEAN, Asia, dan Dunia Dilibas Semua!
Setelah ia tidak melanjutkan studinya ia membantu sang ayah untuk mencari nafkah. Agung melihat bahwa Lenggoksono mempunyai potensi alam yang bisa dikembangkan, yaitu laut dan kebun. Seorang mahasiswa yang kuliah praktik kala itu memperkenalkan Agung dengan Satu Indonesia Award yang diadakan oleh Astra. Saat itu Agung menjadi seorang pengasuh karang dan menyelesaikan persyaratan untuk masuk dalam Satu Indonesia Award. Agung yang menjadi pengasuh karang mengatakan bahwa “kami melindungi ekosistem terumbu karang. Menanam transplantasi terumbu karang. Kami juga menjaga area zona inti sebagai area konservasi terumbu karang”. Melihat lenggoksono yang mempunyai banyak potensi Agung pun yakin sektor wisata Lenggoksono bisa ditingkatkan dan dikembangkan. Ia berharap dapat mengembangkan jiwa usaha yang berdampak sosial dengan memanfaatkan potensi yang ada di desanya. Tidak diduga pada tanggal 9 September 2017 fasilitator dari Astra memberitahukan bahwa Agung lolos dikategori lingkungan dan aka nada tim verifikasi yang dating ke Lenggoksono. Saat tim verifikasi dating ke Lenggoksono pemandangan alam sangat indah dipandang mata dengan keindahan tanaman toga yang ditanam para ibu-ibu dalam merayakan HUT RI. Agung pun membawa tim verifikasi tersebut ke tempat indah lainnya yang ada di Lenggoksono. Alam menyajikan pemandangan yang sangat indah bagi semua orang dan hal itu harus dijaga serta dilestarikan agar keindahannya tidak pudar. Beberapa minggu kemudian Agung dipanggil lagi dan segera terbang ke Jakarta. Tak disangka ia masuk menjadi 2 besar nasional, program lingkungan (konservasi dan ekowisata bahari) fokus pada potensi laut.
Penghargaan yang didapatkan menjadi batu loncatan bagi Agung untuk maju mengembangkan Lenggosono. Ia mengajak Masyarakat sekitar untuk peduli terhadap lingkungan dari yang dekat seperti halaman rumah atau bahkan ekosistem terumbu karang di laut. Sebuah hadiah datang menghampiri Agung. Lenggoksono kemudian terpilih menjadi salah satu dari puluhan Kampung Berseri Astra di Indonesia. Agung sangat senang akan hal itu. Ia benar-benar mendapatkan pencapaian yang luar biasa. Dan ini menjadi sebuah inspirasi bagi banyak orang dan perjuangannya yang tulus, yang luar biasa patut menjadi teladan untuk selalu peduli terhadap lingkungan sekitar.
Kisah Penemuan Hobbit dari Flores, Arkeolog Harus Gali Sedalam 6 Meter
Kemudian Agung diminta untuk mensosialisasikan empat pilar kepada Masyarakat dan wajib mendokumentasikannya untuk kelengkapan berkas. “Pilar lingkungan saya mungkin bisa paham, tapi kalua kesehatan, wirausaha dan Pendidikan ini yang menjadi pr bagi saya,” ujarnya. Ia pun mensosialisasikan pilar-pilar tersebut kepada Masyarakat yang dibantu oleh lurah serta perangkat desa. Pilar Kesehatan ia Bersama-sama dengan kader posyandu untuk memahami dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dari hidup yang sehat terwujudnya Pendidikan, ekonomi dan lingkungan yang sehat. Penyuluhan lainnya yang dilakukan ialah pentingnya tanaman hijau dan tanaman toga (tanaman obat keluarga). Untuk pilar ekonomi Agung mengajak warga untuk mulai belajar dan memulai UMKM mereka sendiri. Kemudian pilar Pendidikan, ia dengan perangkat desa dan guru berfokus pada Pendidikan anak usia dini.
Agung pun mendaftarkan Lenggoksono sebagai kampung hijau yang nantinya menitikberatkan pada konsep ramah lingkungan. Banyak kegiatan yang dilakukannya, ia mengajak warga untuk menanam tanaman hijau, tanaman toga dan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Lalu pemanfaatan limbah plastik Agung mengajak warga membuat ecobrick dimana sampah harus benar-benar kering dan bebas bahan kimia agar tidak meledak jika salah pengolahan. Pada tanggal 28 Juli 2021, Lenggoksono masuk menjadi Tunas Kampung Berseri Astra.
Dalam 4 Tahun, Pemerintah Kantongi Rp15,15 Triliun dari Pajak Digital
Sumber:
https://plus.kapanlagi.com/palugada-mewujudkan-kampung-berseri-cerita-agung-triono-pengasuh-karang-dari-lenggoksono-4e1b42.html Mahardi Eka Putra
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News