produk white label - News | Good News From Indonesia 2023

Mengenal Produk White Label untuk Sukseskan UMKM

Mengenal Produk White Label untuk Sukseskan UMKM
images info

Apakah Kawan mengetahui tentang produk white label? Mungkin, sebagian besar orang berpikir bahwa produk tersebut dikasih label berwarna putih. Anggapan tersebut salah, ya. Dalam dunia bisnis, white label sangat penting sebagai produk yang bisa dipromosikan. Ditambah, cara ini juga efektif bagi pebisnis yang mungkin belum ada ruang produksinya.

Apa itu White Label?

White Label
Pada intinya, white label merupakan barang-barang yang tidak memiliki brand, lalu dibuatkan brand oleh pembeli/pengencer. | Sumber: Pexels.com (Vie Studio)

Perlu diketahui, white label adalah istilah yang didefinisikan sebagai produk atau layanan yang diproduksi oleh satu perusahaan, lalu dijual kepada perusahaan atau pebisnis lain dengan mengizinkan mereka untuk customisasi produk.

Pada intinya, perusahaan A (Supplier white label) mengirimkan produk ke Kawan sebagai pebisnis. Nantinya, produk tersebut bisa Kawan ubah sesuai citra atau brand bisnis Kawan.

Pada awalnya, white label digunakan untuk produk berbentuk lagu atau musik. Nantinya, perusahaan rekaman akan menyusun satu lagu atau musik, lalu mengirimkannya kepada perusahaan rekaman lain. Selanjutnya, perusahaan rekaman lain akan mengganti label atau merek di sampul rekaman.

Baca juga: Survei APJII: Tokopedia Paling Dipercaya Pelaku UMKM, Diikuti Lazada

Nah, produk white label sering dijumpai bagi pembeli yang ingin menjual kembali produk itu sesuai brand yang pembeli inginkan. Produk ini dipasarkan kepada masyarakat sehingga mereka lebih mengenal brand dari pihak pembeli.

Beberapa contoh produk white label, seperti makanan dan minuman, kosmetik, produk elektronik, mainan anak, dan essential oil. Kawan juga bisa mencari produk white label lain, seperti buku, aksesoris, atau artikel.

Prosedur White Label

Sebenarnya prosedur atau cara kerja white label cukup simpel. Selain harga transportasi dan efektivitas ruang produksi, white label juga menyajikan kebebasan bagi perusahaan lain dalam segi brand atau packaging-nya. Adapun prosedurnya sebagai berikut.

1. Produsen Menciptakan Produk White Label

Produsen merupakan supplier produk jadi yang belum diberi label. Anggap saja produk tersebut adalah botol minuman polos berwarna putih dengan bahan plastik.

2. Produsen Menjual Produk White Label Kepada Perusahaan Grosir atau Pengecer/Individu

Perlu diketahui, sasaran pasar pada perusahaan white label cukup beragam, seperti toko, grosir, pengecer, atau individu. Setiap skema B2B itu, mitra bisnis dapat melakukan kostumisasi brand white label-nya.

Baca juga: Mengapa UMKM begitu Powerful dalam Ekonomi Indonesia?

3. Pengecer Menyurvei Supplier dan Produsen

Sebelum membeli produk white label, pengecer atau perusahaan akan menyurvei supplier yang cocok agar bisa membeli barang dalam jumlah banyak dan terjangkau.

4. Pengecer Membuat Brand atau Merek Logo

Setelah deal bekerja sama dengan perusahaan white label, maka pengecer bisa kostumisasi produk itu melalui brand atau logo sendiri. Packaging produk juga dapat didesain semenarik mungkin agar menarik perhatian konsumen.

5. Promosi Produk Tahap Akhir

Promosi produk dengan brand atau logo sendiri bisa dipasarkan oleh pengecer atau perusahaan. Nantinya, promosi tersebut bisa melalui media sosial, brosur, atau website.

5 Manfaat White Label

Setelah mengetahui definisi dan prosedur white label, Kawan bisa mengetahui beragam manfaat yang bisa didapatkan bagi pembeli white label, diantaranya:

1. Promosi Brand Jauh Lebih Mudah

Salah satu manfaat pengencer dalam membeli white label adalah promosi brand lebih cepat. Kawan juga bisa menambahkan fitur baru dalam merek tersebut lebih mudah, seperti logo, package, tagline, dan media promosi lainnya.

Ditambah, white label products biasanya sering dijumpai di sekitar kita. Jadi, pelanggan lebih mudah mengingat plus tambahan dari logo dan brand pengecer.

2. Tidak Perlu Pusing Biaya Produksi

Dalam white label, Kawan tidak perlu khawatir soal pembuatan produk dan riset produk. Sebab, produksi sepenuhnya dilakukan oleh perusahaan produsen atau manufaktur.

Contohnya, Kawan ingin membeli baju polos dari perusahaan produsen. Nantinya, baju polos tersebut bisa ditambahkan brand milik Kawan. Untuk biaya produksi, Kawan tidak perlu pusing soal biayanya.

3. Efisien Operasional Bisnis Kawan

Diketahui, barang-barang white label memiliki harga yang terjangkau. Ditambah, Kawan bisa membeli produk tersebut dalam jumlah banyak. Kawan juga tidak perlu memikirkan biaya operasional.

Maka dari itu, Kawan hanya perlu fokus pada pemasaran. Dengan kata lain, operasional bisnis Kawan dapat ditekan.

4. Laba Lebih Mudah Diraih

Biaya operasional berhasil tertekan, maka kemungkinan besar mendapat laba jauh lebih mudah. Selain itu, Kawan hanya fokus terhadap branding dan promotion produk. Maka, keuntungan bisnis dapat digunakan untuk pengembangan bisnis Kawan.

Itulah hal-hal yang berkaitan dengan produk white label. Perlu diketahui, selain memeiliki kelebihan, white label juga memiliki kekurangan, seperti minim inovasi, kualitas produk belum terjamin, dan sulit bersaing dengan kompetitor karena produk cenderung homogen. Apakah Kawan ingin memulai bisnis dengan produk white label?

Referensi: crewdible.com | gramedia.com | sirclo.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.