wu wei cara hidup bahagia menurut ajaran filsafat taoisme - News | Good News From Indonesia 2022

Wu Wei: Cara Hidup Bahagia menurut Ajaran Filsafat Taoisme

Wu Wei: Cara Hidup Bahagia menurut Ajaran Filsafat Taoisme
images info

Wu Wei adalah salah satu intisari ajaran Taoisme yang kini banyak dilirik dan dipelajari oleh manusia modern dewasa kini.

Hal ini terjadi dilatari oleh satu fenomena menarik yang terjadi dalam kurun waktu 100 tahun terakhir yakni dimana “Orang Barat” mulai menggugat berbagai kerusakan yang dibawa oleh kemajuan sains dan teknologi.

Sejak berakhirnya dua perang dunia yang mengerikan itu, "Orang Barat" mulai secara serius mencari alternatif sistem hidup lain; mereka mulai berpaling ke “Peradaban Timur” (To Thi Anh, 1984).

Istilah “Timur” di sini biasanya mengacu pada kebudayaan besar dan telah berusia ratusan tahun lamanya, seperti tradisi Sufisme, Hinduisme, Bhuddisme, Taoisme, dan Isme-Isme lainnya.

Dalam kesempatan kali ini, penulis akan mengupas sekilas tentang ajaran Taoisme yang berkaitan dengan konsep cara hidup bahagia.

Berkenalan dengan Apa itu Filsafat Taoisme

Taoisme (juga dikenal sebagai Daoisme) adalah filosofi Tiongkok yang sering disandingkan dengan nama Lao Tzu (500 SM). Istilah “Tao” sendiri berarti “jalan”.

Singkatnya, Taoisme merupakan petunjuk bagi manusia dalam upayanya mencapai kebahagiaan hakiki, yakni melakukan segala sesuatu secara alami dan “mengikuti arus”.

Figur utama yang mengembangkan Taoisme biasanya diawali dengan Yang Chu, kemudian tokoh yang paling populer yakni Lao Tzu, disusul dengan Chuang Tzu.

Lao Tzu mengembangkan Taoisme dari agama rakyat di pedalaman Tiongkok dan menjadi agama resmi negara pada masa Dinasti Tang (Abad 6 - 9 M).

Seiring melemahnya kekuasaan Dinasti Tang, dan hadirnya ajaran Konfusianisme dan Buddhisme, Agama Tao semakin kehilangan pamornya.

Kendati demikian, Taoisme hingga saat ini masih dipratekkan di seluruh Tiongkok dan berbagai belahan dunia lain, termasuk di Indonesia di bawah Majelis Tridharma Indonesia.

Melirik Tao Te Ching: “Kitab Nasihat” Karangan Lao Tzu

Tao Te Ching adalah sebuah buku puisi/syair yang menyajikan cara sederhana mengikuti dan mengamalkan ajaran Tao.

Secara garis besar, ia berisikan ajaran tentang bagaimana hidup berdamai dengan diri sendiri, orang lain dan dunia perubahan.

Sejarawan Sima Qian (145-86 SM) mengisahkan cerita tentang Lao Tzu, seorang kurator sekaligus filsuf Istana di negara Chu yang pada saat itu tengah frustrasi dengan kondisi negerinya dan ia sendiri tak mampu mengubahnya.

Akhirnya Lao Tzu memutuskan ingin mengembara mengasingkan diri. Sesaat sebelum berangkat, Yin Shi, seorang penjaga gerbang istana, meminta Lao Tzu menulis sebuah karangan untuknya.

Karangan yang ditulis Lao Tzu tersebut ternyata berisi kumpulan nasihat yang berjudul Tao Te Ching (Buku Jalan).

MemahamiAjaran Wu Wei : Bertindak Tanpa Tindakan

Istilah Wu Wei dapat diterjemahkan sebagai “tanpa bertindak” atau “jangan berbuat apa pun” atau versi Inggrisnya “doing nothing”.

Dalam pengertiannya yang tepat, Wu Wei bukanlah seruan untuk sama sekali hidup pasif.

Wu Wei menganjurkan manusia agar berbuat sesuai dengan kodratnya, secara wajar dan alamiah, tanpa dibuat-buat, tanpa rekayasa, dan tanpa tujuan memuaskan semua keinginan.

Menurut Lao Tzu bahwa manusia acapkali terlampau banyak keinginan. Celakanya, dengan memenuhi semua keinginan dan memuaskannya, ia menganggap akan hidup bahagia.

Padahal sebaliknya, inilah yang menjadi sumber penderitaan bagi manusia. Oleh sebab itu, agar tidak disesaki oleh banyak keinginan, maka manusia hendaklah memahami dan menghayati Wu Wei.

3 Kunci Ajaran Wu Wei Demi Hidup yang Tenang dan Bahagia

Secara paradoksal dapat dikatakan: Wu Wei adalah bertindak dengan tanpa tindakan. Dalam konsep Wu Wei itu sendiri, terdapat 3 kebijaksanaan yang perlu dihayati demi hidup yang tenang dan bahagia, diantaranya;

Pertama, hiduplah dengan lemah lembut dan mengalir apa adanya

Konsep Wu Wei menganjurkan hiduplah seperti air yang mengalir apa adanya, dan sekaligus menyerap sifat kelembutannya.

Dalam Tao Te Ching bab 78 dikatakan:

“Tiada benda yang lebih lemah dari air. Tetapi tidak satu pun yang lebih kuat dari padanya dalam mengalahkan kekerasan. Untuk ini tidak ada yang bisa menggantikan.
Bahwa kelemahan mengalahkan kekerasan. Dan kelembutan mengalahkan kekakuan. Semua orang tahu itu, tetapi tidak ada yang dapat melaksanakannya”.

Lao Zo menyarankan kita untuk menjadi seperti air. Bersikaplah fleksibel dan adaptif, mengikuti ruang dan situasi di mana kita berada. Jangan sering memaksakan kehendak.

Kalau Anda lapar, ya makan. Tidak perlu berkata kenyang
Kalau Anda lelah, ya istirahat . Tidak perlu berkata kuat

Kedua, hiduplah selaras dan menyatu dengan alam

Menurut ajaran Wu Wei, orang hendaknya takluk dan berserah diri pada alam alias menjadi “budak” dunia.

Ini amat kontras dengan kebanyakan antropologi orang Barat yang justru menempatkan manusia berhadap-hadapan dengan alam demi bisa menaklukkan, menguasainya, dan mengeksploitasinya.

Dalam Taoisme, orang justru harus hidup selaras dan menyatu dengan alam, menghormati segala isinya, mencintainya, sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Ketiga, hiduplah dengan kerendahan hati

Lao Tzu dalam Tao Te Ching (Bab 67) mengatakan;

“Tidak ada kutukan yang lebih besar daripada merasa kurang puas. Tidak ada dosa yang lebih besar dari pada selalu ingin memiliki”.

Nasihat Lao Tzu di atas tidak lain merupakan “fatwa” agar orang bersikap rendah hati.

Manusia bijaksana itu tidak pernah manonjolkan diri, tidak pula membangun ambisi, apalagi dengan cara mengorbankan pihak lain.

Bandingkan juga cara hidup bahagia menurut riset ilmiah (science) dan filsafat stoikisme

Referensi:

- Djoko Pitoyo, Manusia Bijaksana menurut Taoisme. Jurnal Filsafat Vol. 16, Nomor 3, Desember 2006.
- www.tionghoa.info
- worldhistory.org

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Achmad Faizal lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Achmad Faizal.

AF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.