Komunitas pencinta tanaman/bunga anggrek, Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), sudah lama eksis.
Menurut laman resmi PAI, kegiatan para penghobi dan agribisnis anggrek di Indonesia ini sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda.
Umumnya, PAI yang kala itu bernama Vereniging van Orchideeenkwekers, menjadi tempat berkumpulnya penganggrek profesional, yang terdiri dari bangsa Belanda, Tionghoa dan bangsa-bangsa Eropa lainnya.
Setelah Indonesia merdeka, kegiatan PAI terus berjalan dengan memberikan pelatihan dan menggelar pameran.

Didukung oleh Perhimpunan Anggrek Indonesia, dr Vermeulen, seorang orchidolog (ahli tanaman anggrek) asal Amsterdam, Belanda, sedang berkunjung ke rumah pembibitan anggrek milik pensiunan pejabat kota Sumedang, Kartahadimaja di Bandung pada Desember 1956. Selain berkunjung, dr Vermeulen juga memberikan pelatihan bagi peserta yang hadir. Sumber: AID-Preangerstudio
Salah satu contohnya pada 18 Agustus 1956, PAI menggelar pameran atau bursa anggrek pertama kalinya di Surabaya, Jawa Timur.
Dalam acara itu juga digelar pelatihan dari para ahli untuk para peminat anggrek.
Di samping memamerkan tanaman anggrek, PAI turut menawarkan perlengkapan dan peralatan menanam.


