kotagede yang menyimpan sejarah kesultanan mataram - News | Good News From Indonesia 2019

Kotagede yang Menyimpan Sejarah Kesultanan Mataram

Kotagede yang Menyimpan Sejarah Kesultanan Mataram
images info

Kotagede di Yogyakarta adalah area dimana banyak terdapat peninggalan yang berasal dari Kesultanan Mataram.

Kesultanan Mataram hadir pada akhir abad ke-16 dan berlangsung hingga pertengahan abad ke-18, dan didirikan oleh Panembahan Senopati. Kesultanan Mataram mencapai masa kejayaannya dari 1613 hingga 1645 di bawah Sultan Agung Hanyokrokusumo.

Lapuk namun kuatnya dinding luar benteng Cepuri yang berdiri dekat monumen Watugilang | Foto: Boy T Harjanto / Jakarta Post
info gambar

Saat ini, kehebatan dan kemegahan kesultanan telah memudar seiring berlalunya waktu.

Namun, beberapa bangunan bersejarah dan artefak tetap berada di Kotagede, yang merupakan pusat administrasi kesultanan dari masa pemerintahan Panembahan Senapati ke masa pemerintahan Sultan Agung.

Objek-objek yang masih ada tersebut hadir dalam wujud reruntuhan sebagian dari Benteng Cepuri, monumen Watu Gilang, makam kerajaan, dan beberapa kampung yang pernah menjadi bagian dari kompleks istana atau tempat tinggal kerajaan.

Reruntuhan jalan setapak benteng Cepuri yang berumur ratusan tahun | Foto: Boy T Harjanto / Jakarta Post
info gambar

Bangunan Mataram lainnya yang masih berdiri di Kotagede termasuk masjid, sebuah baluwarti (lampiran istana), cepuri (tembok benteng), dan jalan. Bangunan ini adalah bagian dari infrastruktur vital Kotagede, yang merupakan kota yang maju dan dinamis selama masa kesultanan.

Menurut Kronik Momana Jawa, benteng ini dibangun pada 1507-1516 dan secara tradisional berfungsi untuk memisahkan jeron beteng (istana) dari daerah di mana jaba beteng (rakyat biasa) tinggal.

Pemandian untuk keluarga kerajaan, Sendang Selirang yang terletak dekat dengan kompleks pemakaman kerajaan | Foto: Boy T Harjanto / Jakarta Post
info gambar

Benteng ini juga berfungsi sebagai benteng pertahanan, seperti yang terlihat di parit di sepanjang dinding barat, selatan dan timur. Masing-masing parit ini memiliki kedalaman 1 hingga 3 meter dan panjang 20 hingga 30 m.


Catatan kaki: Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

VA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.