Dalam event GoodTalk Off-Air GNFI bersama Perhumas bertajuk “Antara Relevansi dan Reputasi: Menakar Gaya Komunikasi ke Gen Z”, Dr. Devie Rahmawati, Lektor Kepala Vokasi Universitas Indonesia Bidang Media dan Komunikasi, menyampaikan pemaparan mendalam tentang dinamika Gen Z di era digital. Berangkat dari pengalaman akademis dan empirisnya sebagai orang tua serta pengamat budaya digital, Devie mengajak audiens untuk memahami Gen Z secara lebih utuh, bukan hanya dari gaya hidup daring mereka, tetapi juga dari tekanan psikologis yang mereka alami.
Ia menekankan bahwa Gen Z tumbuh dalam kecepatan informasi yang belum tentu seiring dengan kedewasaan emosional mereka. Lebih dari sekadar audiens, mereka kini menjadi broadcaster, editor, hingga influencer yang secara aktif membentuk wacana publik.
@devie.indonesia juga menyoroti kenyataan bahwa Gen Z hidup dalam dunia yang bergerak sangat cepat dalam teknologi, budaya, dan ekonomi melaju lebih kencang dibanding waktu refleksi yang mereka miliki untuk memahami diri sendiri. Dalam lanskap seperti ini, pendekatan komunikasi tidak bisa hanya bersandar pada tren atau format yang sedang viral. Perlu adanya empati, kejujuran, dan keberanian untuk hadir sebagai pendamping yang memahami kegelisahan mereka secara utuh, bukan hanya sekadar pengirim pesan.
