Pemerintah mengumumkan pembukaan Program Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan Tinggi Batch 2 mulai awal November 2025. Langkah ini diambil setelah pelaksanaan Batch 1 yang dimulai pada 20 Oktober 2025 lalu dengan kuota 20 ribu peserta. Program tersebut merupakan bagian dari inisiatif prioritas nasional yang fokus pada peningkatan daya saing generasi muda.
Melalui Batch 2 ini, Pemerintah menargetkan kuota pendaftar yang jauh lebih besar, yakni mencapai 80 ribu peserta. Program ini diselenggarakan untuk memfasilitasi transisi yang mulus dari dunia pendidikan ke dunia kerja, sekaligus menghilangkan kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki dengan ketersediaan kesempatan kerja. Program magang ini akan memberikan kesempatan nyata bagi lulusan baru perguruan tinggi untuk memperoleh pengalaman kerja secara langsung.
Pelaksanaan program pemagangan Batch 2 ini akan berlangsung selama enam bulan, yaitu mulai 24 November 2025 hingga 23 Mei 2026 mendatang. Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, menekankan aspek penting program ini selain keterampilan teknis.
"Pemerintah berharap, peserta magang tidak hanya memdapatkan keterampilan kerja serta pengalaman kerja, namun lebih jauh juga diajarkan tentang disiplin kerja dan perubahan budaya dari dunia belajar ke dunia bekerja," ungkapnya di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Bagi calon peserta, terdapat rangkaian proses yang perlu dicatat sesuai informasi dari situs resmi Maganghub Kemnaker. Pendaftaran perusahaan serta usulan program pemagangan sudah dimulai sejak 24 Oktober hingga 5 November 2025. Sementara itu, pendaftaran bagi calon peserta pemagangan akan dibuka pada 6-12 November 2025.
Setelah pendaftaran, proses seleksi dan pengumuman peserta pemagangan dijadwalkan pada 12-20 November 2025. Selama mengikuti program, seluruh peserta magang akan mendapatkan uang saku yang setara dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota, yang disalurkan secara penuh tanpa adanya potongan. Peserta juga akan menerima perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


