shell hengkang dari indonesia 2026 ini penjelasannya - News | Good News From Indonesia 2025

Shell Hengkang Dari Indonesia 2026, Ini Penjelasannya!

Shell Hengkang Dari Indonesia 2026, Ini Penjelasannya!
images info

Shell Hengkang Dari Indonesia 2026, Ini Penjelasannya!


Kabar tentang Shell hengkang dari Indonesia pada 2026 menjadi perhatian publik. Pasalnya, PT Shell Indonesia, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Shell plc, mengumumkan rencana melepas bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tanah Air. Keputusan ini menjadi sorotan karena menyangkut salah satu pemain besar dalam industri energi global.

Meski demikian, Shell menegaskan langkah ini tidak berarti keluar sepenuhnya dari Indonesia. Pengalihan bisnis SPBU tersebut merupakan bagian dari strategi transformasi portofolio global yang sejalan dengan komitmen Shell dalam Capital Markets Day. Dengan strategi baru ini, Shell tetap melihat Indonesia sebagai pasar penting dalam rencana bisnis jangka panjangnya.

Dilansir dari laman resmi Shell Indonesia, bisnis SPBU Shell mencakup jaringan sekitar 200 lokasi di berbagai wilayah. Dari jumlah tersebut, lebih dari 160 SPBU dimiliki langsung oleh perusahaan. Selain itu, Shell juga mengoperasikan terminal bahan bakar di Gresik untuk mendukung pasokan dan distribusi BBM nasional.

Seluruh aset strategis tersebut nantinya akan dialihkan kepemilikannya kepada perusahaan patungan baru. Pengalihan ini merupakan bagian dari strategi Shell dalam menata ulang portofolio bisnisnya di Indonesia tanpa benar-benar meninggalkan pasar energi Tanah Air.

Citadel Pacific Limited menjadi salah satu mitra dalam akuisisi ini. Perusahaan tersebut dikenal sebagai pemain mapan dengan operasi luas di Asia-Pasifik, serta pemegang lisensi merek Shell di Guam, Saipan, Palau, Makau, dan Hong Kong.

Sementara itu, Sefas Group yang merupakan distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia ikut memperkuat kerja sama ini. Kehadiran kedua mitra diyakini mampu menjaga keberlanjutan operasional SPBU Shell di Indonesia dengan tetap mengusung merek dan standar kualitas yang sudah dipercaya konsumen.

Pihak Shell menekankan bahwa Indonesia tetap menjadi pasar penting, khususnya untuk bisnis pelumas. Saat ini Shell memiliki pabrik pelumas berkapasitas 300 juta liter per tahun dan tengah membangun pabrik manufaktur gemuk di Marunda dengan kapasitas 12 kilo ton per tahun. Pada 2022, Shell juga mengakuisisi EcoOils yang mengoperasikan dua fasilitas pengolahan di Indonesia, sebagai bagian dari pengembangan portofolio bahan bakar rendah karbon.

Dengan demikian, meski bisnis SPBU Shell akan berpindah tangan, konsumen masih dapat menikmati produk BBM Shell melalui lisensi merek yang berlaku. Sementara itu, fokus utama perusahaan akan diarahkan pada bisnis pelumas dan energi berkelanjutan, menjadikan Indonesia tetap sebagai salah satu pasar utama dalam strategi global Shell.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.