Olimpiade Sains Nasional atau yang biasa disingkat OSN 2025 resmi dibuka dan Universitas Muhammadiyah Malang menjadi tuan rumah untuk tahun ini. Tahun ini juga cukup spesial karena OSN menambahkan Coding dan Artificial Intelligence (AI) sebagai bidang lomba tambahan bersama dengan 9 bidang lainnya.
Sebanyak 262.985 peserta SMA dari 30 provinsi di Indonesia dengan sekitar 540 finalis terpilih yang masuk ke level nasional. Sedangkan di jenjang SMP, terdapat sekitar 196.000 peserta dan di bidang SD ada sekitar 344.000. Keduanya hanya mengambil 150 finalis dari masing-masing jenjang untuk berkompetisi di level nasional.
Sembilan bidang yang akan dilombakan meliputi Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, Informatika, Kebumian, Ekonomi, dan Geografi. Dua bidang baru, yaitu Coding dan AI, disebut menjadi pendorong peserta didik untuk memiliki kemampuan analitik yang tajam.
"Coding dan AI juga menjadi salah satu kurikulum yang diberikan kepada peserta didik agar mereka bisa punya skill based kemampuan berpikir yang analitik yang ideal dan penting," ucap Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Talenta Kemendikdasmen RI, Mariman Darto.
Sebelumnya, universitas biasanya hanya menangani beberapa bidang perlombaan. Tetapi tahun ini berbeda dimana tahun ini adalah pertama kalinya OSN 2025 sepenuhnya dilaksanakan di universitas dan UMM menjadi tuan rumahnya.
"Karena itu, sembilan bidang sains tersebar di lima gedung utama UMM, mulai dari GKB 1 hingga GKB 5, serta beberapa titik lapangan terbuka," ujar Ketua Pelaksana OSN di UMM, Ir. Henik Sukorini, M.P., Ph.D. IPM.
Dengan total sembilan bidang lomba, OSN 2025 diharapkan menjadi kesempatan bagi siswa-siswi terbaik bangsa untuk menunjukkan keunggulan mereka. Ini juga sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam mencetak talenta sains dan teknologi di kancah global.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News