proyek pengelolaan limbah jadi energi diminati 120 perusahaan nasional dan internasional - News | Good News From Indonesia 2025

Proyek Pengelolaan Limbah Jadi Energi Diminati 120 Perusahaan Nasional dan Internasional

Proyek Pengelolaan Limbah Jadi Energi Diminati 120 Perusahaan Nasional dan Internasional
images info

Proyek Pengelolaan Limbah Jadi Energi Diminati 120 Perusahaan Nasional dan Internasional. (Sumber | Canva)


Sekitar 120 perusahaan, baik dari dalam maupun luar negeri, menunjukkan ketertarikan untuk berpartisipasi dalam lelang proyek pengelolaan limbah menjadi energi (waste to energy) yang diinisiasi oleh Danantara Indonesia. Inisiatif ini menjadi langkah strategis untuk mengatasi permasalahan sampah nasional sekaligus mendorong peralihan menuju penggunaan energi baru dan terbarukan. Uniknya, pemerintah meniadakan biaya pembuangan sampah (tipping fee), menjadikannya proyek pertama di dunia yang menerapkan sistem tanpa biaya tersebut.

Dengan nilai investasi mencapai 150 hingga 200 juta dolar AS untuk setiap proyek, tahap awal pembangunan 10 fasilitas waste to energy direncanakan dimulai di lima kota besar pada akhir tahun ini. Sebagian sumber pendanaan berasal dari penerbitan Obligasi Patriot senilai Rp50 triliun. Jika berhasil direalisasikan, proyek ini akan menjadi yang terbesar di dunia dalam pengolahan limbah menjadi energi ramah lingkungan.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir, menjelaskan bahwa proses tender untuk menentukan perusahaan yang akan mengerjakan proyek tersebut akan dimulai dalam waktu sekitar 6 hingga 8 minggu ke depan, yakni pada akhir November atau Desember 2025. Secara keseluruhan, akan terdapat 33 lokasi proyek Pembangkit Sampah Energi Listrik (PSEL). Pandu menyampaikan keyakinannya bahwa inisiatif ini akan menjadi proyek pengolahan sampah menjadi listrik terbesar di dunia. Ia juga menambahkan, proyek ini terinspirasi dari keberhasilan China dalam menekan volume sampah melalui sistem pengelolaan serupa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.