\Pertamina Patra Niaga memastikan seluruh operasional di delapan regional nasional dalam kondisi aman untuk mengawal mobilitas masyarakat pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Fokus utama pengamanan stok diarahkan pada titik-titik krusial seperti jalur mudik, kawasan wisata, serta wilayah yang memiliki risiko bencana alam tinggi.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menegaskan bahwa perusahaan telah menyiapkan strategi distribusi lintas moda guna menghadapi lonjakan permintaan.
“Kami menaruh atensi pada wilayah rawan bencana dan memastikan pasokan tetap terjaga melalui jalur darat, laut, dan udara,” tegas Mars Ega dalam konferensi pers Satgas Nataru di Jakarta.
Kebutuhan energi di tiap regional memiliki karakteristik yang berbeda. Di wilayah Jawa Tengah dan DIY, konsumsi bensin di jalur Tol Semarang-Solo diprediksi melonjak hingga 70 persen. Sementara itu, lonjakan tertinggi diproyeksikan terjadi di Regional Papua dan Maluku, dengan permintaan minyak tanah yang diperkirakan naik hingga 28,2 persen.
Secara nasional, konsumsi bensin (gasoline) diperkirakan naik 3,2 persen, sedangkan permintaan LPG diprediksi meningkat 7,2 persen seiring tingginya aktivitas rumah tangga dan UMKM selama libur akhir tahun.
Untuk mendukung kelancaran distribusi di lapangan, Pertamina menyiagakan ribuan fasilitas layanan yang beroperasi penuh, meliputi:
1.866 SPBU yang siaga 24 jam di jalur-jalur utama.
6.231 agen LPG siaga untuk menjamin ketersediaan gas melon dan nonsubsidi.
70 unit modular dan 48 tenda kemasan di titik-titik rawan kemacetan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


