Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memantau langsung penerapan teknologi Internet of Things (IoT) yang membantu pembudidayaan Ikan di Kabupaten Sukabumi, Rabu (15/10/2025).
Pemanfaatan Internet of Thing (IoT) ini bertujuan untuk memberikan kebermanfaatan digital bagi masyarakat dalam budidaya perikanan.
"Ini adalah bentuk pemanfaatan digitalisasi yang langsung diterapkan dalam use case di lapangan oleh para pembudidaya ikan nila,” ujar Meutya Hafid dilansir dari laman resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Program Fasilitas Pemanfaatan Teknologi Digital Sektor Perikanan Budidaya sudah dilaksanakan sejak Mei 2025. Melalui program ini, pemerintah menyalurkan bantuan berupa 60 perangkat IoT Microbubble Aerator kepada 8 kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di delapan desa dan 4 kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Adapun cara kerja Internet of Things (IoT) pada microbubble aerator yaitu dengan memberikan sinyal data dari sensor yang dipasang di kolam ikan nila, lalu langsung dihubungkan pada ponsel pengguna melalui aplikasi Banoo. Beberapa informasi akan tertera, mulai dari pH air, kandungan oksigen, hingga penggunaan listrik yang bisa kita atur sendiri.
Dalam penggunaannya, microbubble aerator mampu meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam kolam hingga 60% dan menghemat listrik hingga 40% dibandingkan kincir air konvensional.
Pemanfaatan teknologi ini sangat berguna untuk meningkatkan hasil panen dan meminimalisir kerugian akibat perubahan kualitas air yang buruk.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
