Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan langkah nyata pemerintahannya dalam menindak praktik ilegal di sektor sumber daya alam, khususnya pertambangan dan perkebunan. Hal ini disampaikan di hadapan para pemimpin perusahaan global dan investor pada ajang Forbes Global CEO Conference 2025. Dialog penting ini diselenggarakan di Hotel The St. Regis, Jakarta, pada Rabu (15/19/2015), dengan dipandu oleh Chairman and Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes.
Tindakan keras terhadap penyelewengan di sektor sumber daya alam (SDA) dilakukan karena praktik tersebut merugikan negara secara masif. Salah satu contoh yang disorot oleh Prabowo adalah operasi pemberantasan tambang timah ilegal di Bangka Belitung, yang terbukti berhasil menyelamatkan aset bernilai miliaran dolar. Operasi ini melibatkan program pelatihan militer dengan peralatan lengkap demi menghentikan penyelundupan.
Prabowo memaparkan strategi yang digunakan untuk mengatasi penyelundupan timah tersebut.
"Saya melakukan program pelatihan militer dengan kapal perang, pesawat, helikopter, dan drone. Kami blokade kedua pulau tersebut, tidak ada kapal yang bisa keluar masuk tanpa diketahui. Hasilnya, penyelundupan bisa kami hentikan dan kami berhasil menyelamatkan sekitar dua miliar dolar AS,” ungkapnya.
Selain itu, penegakan hukum juga menyasar sektor perkebunan, di mana 5 juta hektare lahan perkebunan sawit ditemukan melanggar hukum. Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak segan mencabut konsesi perusahaan yang terbukti bersalah, demi menjaga kedaulatan hukum di Tanah Air.
"Saya katakan, saya disumpah untuk menegakkan hukum. Maka saya perintahkan Jaksa Agung, Badan Pemeriksa Keuangan, untuk melakukan penyelidikan. Apa pun temuannya, jika ada kasus, hentikan konsesi mereka. Dan itulah yang kami lakukan,” tegas Prabowo
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
