Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengumumkan kabar penting terkait divestasi saham Freeport. Dalam pertemuan di Amerika Serikat bersama CEO Freeport, Richard C. Adkerson, dan pemilik perusahaan, Kathleen L. Quirk, disepakati bahwa Freeport melepas 12 persen sahamnya untuk Indonesia. Angka ini lebih tinggi dari target awal 10 persen karena tambahan saham diberikan secara cuma-cuma.
Kesepakatan divestasi ini tidak hanya meningkatkan porsi kepemilikan Indonesia, tetapi juga membawa manfaat sosial. Freeport-McMoRan berkomitmen membangun dua universitas dan dua rumah sakit di Papua. Langkah ini diharapkan mampu memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.
Selain itu, divestasi saham Freeport menjadi salah satu syarat penting dalam perpanjangan IUPK hingga tahun 2041. Pemerintah menekankan bahwa perjanjian ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memperkuat keberlanjutan investasi jangka panjang di sektor tambang nasional.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa sebagian hasil divestasi akan dialokasikan untuk BUMD Papua. Dengan adanya tambahan saham tersebut, kepemilikan pemerintah Indonesia di PT Freeport Indonesia diproyeksikan meningkat dari 51 persen menjadi 63 persen pada 2041.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News