Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir, menggagas wacana pemberian dana pensiun bagi atlet dan pelatih yang telah menorehkan prestasi gemilang bagi Indonesia. Gagasan tersebut disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR di Senayan, Jakarta, pada Senin (29/9/2025).
Menurutnya, keterbatasan anggaran tidak seharusnya dijadikan alasan untuk menutup peluang kesejahteraan jangka panjang bagi para pahlawan olahraga. Indonesia, kata Erick, sudah saatnya mengikuti jejak sejumlah negara lain yang lebih dahulu menerapkan skema serupa.
Beberapa negara diketahui memberikan jaminan finansial bagi atlet berprestasi. India, misalnya, menyediakan dana pensiun tetap untuk peraih medali Olimpiade. Di Singapura, atlet yang menyumbang medali internasional menerima dukungan keuangan dari program pemerintah jangka panjang. Sementara itu, Korea Selatan memberikan tunjangan pensiun dan fasilitas khusus bagi atlet yang mengharumkan nama negara di ajang olahraga dunia. Bahkan, di Amerika Serikat, meskipun tidak ada dana pensiun langsung, atlet berprestasi mendapat dukungan melalui beasiswa, dana pengembangan karier, hingga skema asuransi.
Erick mengungkapkan bahwa wacana dana pensiun ini juga sudah dibicarakan bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Respons awal yang diberikan cukup positif, meski kajian lebih mendalam masih diperlukan sebelum kebijakan ini benar-benar direalisasikan. Harapannya, DPR melalui Komisi X dapat mendukung langkah tersebut agar para atlet maupun pelatih yang mengukir prestasi di Olimpiade, Asian Games, hingga SEA Games, tidak hanya dikenang sebagai pencetak medali, tetapi juga memperoleh kepastian kesejahteraan di masa pensiun mereka.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
