lewat kuliah umum fisip upn veteran jakarta asah nalar kritis mahasiswa - News | Good News From Indonesia 2025

Lewat Kuliah Umum, FISIP UPN "Veteran" Jakarta Asah Nalar Kritis Mahasiswa

Lewat Kuliah Umum, FISIP UPN "Veteran" Jakarta Asah Nalar Kritis Mahasiswa
images info

Kuliah Umum (Bedah Buku) "Teori Kritis dalam Studi Komunikasi"


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta (UPNVJ) menggelar agenda intelektual bertajuk Kuliah Umum (Bedah Buku) "Teori Kritis dalam Studi Komunikasi" yang ditulis oleh Yuliandre Darwis, S.Sos, M.Mass.Comm, PhD dan Dr. Azwar, M.Si.

Digelar di Auditorium FK Gedung Wahidin Sudirohusodo dan Auditorium FISIP UPN pada Jumat (26/9/2025), acara ini bertujuan untuk membekali ratusan mahasiswa dengan kompetensi fundamental untuk menganalisis pesan dan struktur kekuasaan di balik narasi media.

Di Auditorium FK, acara dibuka dengan sambutan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UPNVJ, Dr. Azwar, M.Si. sebagai salah satu penulis buku yang dibahas dalam forum. Sesi kemudian dilanjutkan dengan paparan mendalam dari Dr. Muhardis, S.S., M.Hum., yang menguraikan akar filosofis Teori Kritis.

"Buku ini dirancang untuk menjadi jembatan antara teori di kelas dengan realitas sosial. Kemampuan berpikir kritis adalah capaian pembelajaran utama yang ingin kami tanamkan pada setiap mahasiswa agar mereka siap menghadapi industri media yang berkembang sangat dinamis," ujar Dr. Azwar.

Sementara itu, pada sesi paralel di Auditorium FISIP, sambutan diberikan oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, yakni Musa Maliki, Ph.D. menyoroti pentingnya daya nalar kritis sebagai bekal bagi pengembangan diri mahasiswa.

"Di era digital, kemampuan mengidentifikasi bias dan kepentingan di balik sebuah informasi adalah kompetensi fundamental untuk memastikan lulusan FISIP tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga tajam dalam analisis," ujar Musa Maliki.

Diskusi di venue kedua ini menghadirkan narasumber Early Nalvi Hoata S, S.Sos., M.Sos., dan Marina Rospitasari, S.Kom.I., M.Si. Secara keseluruhan, kedua sesi berhasil mengupas relevansi Teori Kritis dalam konteks Indonesia.Berbagai isu dibahas, mulai dari bagaimana industri televisi dapat menjadi alat propaganda politik, hingga bagaimana sastra menjadi produk budaya yang bisa berperan sebagai medium wacana alternatif.

 

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.