Ribuan kontainer udang dari Indonesia kini bisa masuk ke Amerika Serikat (AS) setelah sebelumnya diisukan terpapar radioaktif. Izin masuk ini diberikan langsung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS.
FDA menyampaikan keputusan tersebut pada Sabtu (18/10), setelah serangkaian diskusi dan musyawarah terkait aturan impor baru Import Alert (IA).
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (KKP) Ishartini mengungkapkan ribuan kontainer udang sudah mendapatkan izin dan sedang dalam perjalanan ke AS.
"Akhirnya high level leaderships mereka (FDA) memutuskan untuk memperbolehkan masuk ribuan kontainer udang asal Indonesia yang tengah dalam perjalanan dan akan tiba di AS setelah 31 Oktober 2025," ujar Ishartini, dilansir dari CNN Indonesia, Minggu (19/10).
Sebelumnya, aturan Import Alert diumumkan akan berlaku efektif mulai 31 Oktober 2025. Ketetapan ini sempat membuat khawatir para eksportir Indonesia sebab ribuan kontainer udang sedang dalam perjalanan.
Pemerintah kemudian meyakinkan FDA bahwa lebih dari 1.000 kontainer udang telah diuji melalui Sertifikat Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (SMKHP) yang diterbitkan oleh KKP.
Riibuan kontainer udang tersebut akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sesampainya di pelabuhan AS, meskipun sudah diberikan dispensasi.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari tahu apakah terdapat kontaminasi unsur radioaktif Cesium-137 menyesuaikan dengan aturan keamanan pangan AS.
Sebelumnya, keputusan wajib adanya sertifikat bebas aktif muncul setelah FDA mengeluarkan IA pada Jumat (3/10). Sertifikat ini berlaku untuk udang dan rempah dari wilayah Jawa dan Lampung.
Adapun alasan FDA menetapkan keputusan tersebut sebab sebelumnya ditemukan keberadaan isotop radioaktif Cesium-137 di beberapa sampel udang dan cengkeh asal Indonesia.
Membantah hal tersebut, pemerintah menegaskan sumber paparan Cs-137 berasal dari aktivitas logam di Cikande, Banten, bukan dari wilayah tambak atau perkebunan. Kontaminasi tersebut sudah ditangani langsung dan diawasi lintas kementerian.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
