Indonesia terus memperkuat pertahanan maritimnya melalui kerja sama strategis dengan berbagai negara anggota NATO. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara NATO telah aktif memasok alutsista, termasuk armada tempur laut, untuk mendukung modernisasi militer Indonesia. Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi pertahanan nasional yang bertujuan menjaga stabilitas kawasan serta kedaulatan negara.
Hubungan Negara Indonesia dengan Beberapa Negara NATO
Meskipun Indonesia bukan anggota NATO, hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara anggota aliansi pertahanan tersebut terus berkembang, terutama dalam bidang pertahanan. Kerja sama ini tidak hanya mencakup pembelian alat utama sistem senjata (alutsista), tetapi juga transfer teknologi, pelatihan militer, dan peningkatan kapasitas personel.
Beberapa negara NATO yang memiliki kerja sama erat dengan Indonesia antara lain Prancis, Inggris, Italia, Belanda, dan Turki. Kerja sama ini didasari oleh kebutuhan Indonesia untuk memperkuat pertahanan laut di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik, termasuk isu di Laut Natuna Utara dan Selat Malaka yang strategis.
Bersama negara-negara tersebut, Indonesia menjalin kontrak pembelian kapal perang, kapal patroli, dan teknologi maritim canggih. Tidak hanya itu, beberapa proyek juga melibatkan skema joint production dan offset, sehingga industri pertahanan dalam negeri seperti PT PAL dan PT Pindad turut mendapatkan transfer teknologi serta peningkatan kapasitas produksi.
5 Negara NATO yang Kirimkan Armada Tempur Tambahan ke Indonesia
Berikut ini lima negara anggota NATO yang berperan aktif dalam mendukung kekuatan armada tempur laut Indonesia:
Prancis
Prancis menjadi mitra strategis penting dengan kerja sama pembelian kapal selam dan fregat kelas berat. Naval Group dari Prancis diketahui tengah menjalin kesepakatan dengan Indonesia terkait pengadaan kapal selam Scorpène yang dilengkapi teknologi AIP (air-independent propulsion).
Inggris
Inggris turut berperan lewat perusahaan Babcock yang memproduksi kapal patroli dan fregat ringan. Salah satu proyek yang menarik perhatian adalah Type 31 Frigate, yang desainnya disebut akan diadaptasi oleh Indonesia.
Italia
Italia melalui Fincantieri telah menandatangani kesepakatan penjualan beberapa kapal perang, termasuk dua unit fregat kelas FREMM dan empat korvet PPA (Pattugliatore Polivalente d’Altura), yang akan memperkuat armada TNI AL dalam beberapa tahun ke depan.
Belanda
Perusahaan Damen Schelde Naval Shipbuilding dari Belanda juga menjalin kerja sama dalam pengembangan kapal perang multiperan SIGMA yang sebagian besar telah digunakan oleh TNI AL. Kapal-kapal ini terkenal karena modularitas dan kemampuan beroperasi dalam berbagai misi.
Turki
Turki menjadi negara yang aktif dalam transfer teknologi pertahanan, termasuk proyek bersama dengan PT PAL untuk memproduksi kapal perang ringan dan drone tempur laut. Turki juga dikenal sebagai mitra strategis Indonesia dalam pengembangan rudal dan sistem pertahanan udara.
Kerja sama dengan negara-negara NATO ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam membangun kekuatan laut yang modern, andal, dan siap menghadapi berbagai ancaman di masa depan. Dengan alutsista yang terus diperbarui dan peningkatan kapasitas SDM pertahanan, Indonesia bergerak menuju kemandirian dalam menjaga kedaulatan maritim nasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News