Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, yang terletak di Bali, memiliki luas 41,26 hektare resmi beroperasi sebagai pusat destinasi health and wellness berstandar internasional.
KEK memiliki fasilitas unggulan seperti Rumah Sakit Internasional Bali, yang dapat merawat hingga 240.000 pasien setiap tahunnya. Rumah sakit ini akan didukung oleh klinik internasional seperti Alster Lake Clinic dari Jerman, yang memiliki pusat layanan unggulan untuk jantung, kanker, saraf, ortopedi, dan fertilitas.
Kawasan ini memiliki hotel bintang lima, Convention Center berkapasitas 5.000 orang, taman etnobotani, sentra UMKM, dan berbagai infrastruktur pendukung lainnya, selain fasilitas medis.
Erick Thohir, menteri BUMN, menyebut KEK Sanur sebagai solusi atas kebocoran devisa sekitar Rp150 triliun per tahun yang disebabkan oleh pasien Indonesia yang melakukan pengobatan di luar negeri.
KEK Sanur diharapkan menjadi penggerak utama sektor wisata kesehatan nasional dengan target menyerap hingga 18.375 tenaga kerja dan menarik wisatawan asing untuk berobat di dalam negeri.
KEK ini tidak hanya memperkuat sistem layanan kesehatan, tetapi juga memainkan peran penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dan kesehatan bangsa. KEK muncul sebagai tanggapan atas dominasi Singapura dan Malaysia atas destinasi pariwisata kesehatan di Indonesia.
Memanfaatkan berbagai fasilitas dan insentif khusus yang ditawarkan oleh KEK, termasuk administrasi yang menawarkan layanan satu pintu kepada pasien, pembebasan bea masuk, dan regulasi khusus yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, imigrasi, dan lainnya; serta fasilitas kesehatan khusus KEK, seperti pergeseran prosedur dokter asing yang bekerja di KEK, pergeseran proses persetujuan penggunaan obat impor, dan pergeseran proses penggunaan teknologi kesehatan impor di fasilitas kesehatan di KEK
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News