Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi pasrah dengan keputusan AFC menujuk wasit dari Timur Tengah untuk laga Indonesia vs Arab Saudi. Padahal PSSI telah meminta agar wasit yang memimpin pertandingan ini berasal dari negara netral.
AFC sudah menujuk wasit asal Kuwait Ahmad Al Ali untuk laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi. Pemilihan ini dinilai menguntungkan tim tuan rumah dalam lanjutan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Yunus Nusi mengatakan PSSI sudah melayangkan protes atas penjukkan wasit Ahmad Al Ali. PSSI menilai bahwa keputusan ini kurang adil dan bisa saja menguntungkan Arab Saudi.
"Saya selaku Sekretaris Jenderal menyampaikan surat protes kepada AFC mempertanyakan mengapa perangkat pertandingannya dari Timur Tengah atau dari Kuwait."
"Kan kita juga memiliki wasit-wasit handal dari Jepang, Korea, Australia atau dari Timur Tengah. "
"Itu yang kami maksud ada unsur fairness-nya," kata Yunus Nusi dari rekaman suara yang diterima Good News From Indonesia.
Sedangkan untuk jawaban dari AFC, pihaknya hanya bisa menerima. Dia berharap wasit yang ditunjuk memiliki integritas dan tetap suportif.
"PSSI menerima keputusan itu karena keputusan tersebut menjadi kewenangan dari AFC.”
"Kami mempercayakan seperti sebagaimana balasan surat dari AFC kepada kami, kepada PSSI dan tentu kita sangat berharap bahwa sportifitas."
"Fair play dalam pertandingan ini sangat kita nantikan dan sangat kita tunggu karena kita tidak berharap akan tercederai pertandingan ini ketika ada keberpihakan dari pihak perangkat pertandingan," ujarnya.
Dia mengatakan bila terjadi kontroversi maka akan banyak saksi yang melihat. Ini yang membuat pertandingan diharapkan bisa berjalan dengan baik.
"Semoga pertandingan ini kita akan saksikan dengan penuh netralitas dan kami juga masih percaya, kami masih yakin karena ini pertandingan dengan menuju ke Piala Dunia.”
"Kami sangat optimis wasit akan memimpin dengan seadil-adilnya dan senetral-netralnya."
"Itu tentu yang sangat diharapkan oleh keluarga besar sepak bola se-Asia, bukan saja oleh masyarakat Indonesia," katanya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
