Kabar baik datang untuk pertahanan udara Indonesia. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengonfirmasi bahwa akuisisi Jet Tempur Chengdu J-10 dari China telah memasuki tahap akhir pengadaan. Dalam waktu dekat, pesawat generasi keempat ini dijadwalkan akan segera tiba dan terbang di langit Jakarta, menandai keseriusan Indonesia dalam memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) Angkatan Udara.
Dukungan Anggaran dan Varian Modern
Menteri Pertahanan Sjafrie memastikan bahwa proses pembelian ini sudah mendapatkan lampu hijau dari sisi anggaran. Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, dilaporkan telah menyetujui ketersediaan biaya untuk pengadaan jet tempur ini. Walaupun jumlah unit yang dibeli belum diumumkan secara rinci, pengadaan ini bertujuan vital untuk menggantikan armada lama dan memastikan kedaulatan udara nasional tetap terjaga.
Varian yang diincar Indonesia adalah J-10C, yang merupakan versi terbaru dan termodern. Jet ini dibekali teknologi tempur canggih, seperti radar AESA (Active Electronically Scanned Array) dan kemampuan membawa rudal jarak jauh PL-15. Didukung sistem kendali fly-by-wire, J-10C dikenal lincah dan mampu menjalankan misi multi-peran, baik superioritas udara maupun serangan darat.
Pilihan Strategis di Asia
Dengan kemampuan yang diklaim setara jet tempur Barat seperti F-16 namun ditawarkan dengan harga yang lebih kompetitif, Jet Tempur Chengdu J-10C menjadi pilihan strategis. Pembelian ini memperkuat kekuatan udara nasional sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain penting dalam pertahanan regional Asia Tenggara. Pengadaan ini diharapkan dapat menjadi penyeimbang kekuatan di kawasan dan menjaga keamanan teritorial Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News