Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berencana menutup keran impor gula putih mulai tahun depan. Langkah ini diambil untuk memacu produksi gula domestik melalui percepatan pengembangan perkebunan tebu.
Jawa Timur dipilih menjadi lokomotif utama proyek ini karena wilayah tersebut menguasai lebih dari 50 persen total kebun tebu nasional. Amran mengatakan bahwa kunci swasembada gula nasional berada pada keberhasilan pengelolaan lahan di Jawa Timur.
"Kalau Jawa Timur berhasil, nasional insya Allah tahun depan kita tidak akan impor gula putih. Karena lebih dari 50 persen kebun tebu nasional ada di Jawa Timur," ungkap Amran dalam keterangan resminya.
Pemerintah menargetkan perluasan dan optimalisasi lahan tebu hingga 100 ribu hektare secara nasional, di mana 70 ribu hektare berada di Jawa Timur. Strategi ini akan didukung dengan penyaluran bantuan alat mesin pertanian berupa 100 unit traktor. Mengenai kesiapan lahan, Amran menyebut progresnya menunjukkan angka yang positif.
"Hasil rapat hari ini sangat menggembirakan. Kebutuhan awal sekitar 35 ribu hektare, tetapi cadangan lahan yang siap mencapai 68 ribu hektare. Ini akan kita kerjakan bertahap mulai sekarang hingga Januari-Maret tahun depan," ujarnya.
Peningkatan produksi ini diproyeksikan melonjak menjadi 3 juta ton dari angka saat ini sebesar 2,68 juta ton.
Amran menambahkan bahwa pencapaian target ini bukan hanya soal menghentikan impor, tetapi juga tentang memperkuat kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani tebu di lapangan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


