Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menekankan pentingnya menjaga kekayaan sumber daya alam Indonesia, yang disebutnya sebagai salah satu yang terbesar di dunia dan merupakan aset penting negara. Dalam gelaran Mineral & Batubara Convention-Expo (Minerba Convex) 2025, Bahlil menyerukan agar sumber daya ini dikelola secara optimal demi kepentingan rakyat.
"Sumber daya alam kita yang begitu besar, harus kita kelola sebaik-baiknya, untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, dan untuk kesejahteraan rakyat kita. Ini yang terkait dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945," ujar Bahlil di Jakarta, Rabu (15/10).
Pesan tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pada keberlanjutan. Presiden mengarahkan agar pengelolaan sumber daya alam, terutama tambang, harus memperhitungkan generasi mendatang dan dilakukan sesuai kaidah yang berlaku.
"Yang selalu menjadi arahan Presiden kita bahwa sumber daya alam kita, tambang kita, dalam pengelolaannya, jangan kita pikir kita habiskan sekaligus, kita harus ingat bahwa ada generasi kita berikutnya," jelas Bahlil
Guna mewujudkan pemerataan ekonomi hingga ke daerah, Bahlil mendorong sektor pertambangan melalui hilirisasi. Pemerintah telah menyerahkan sekitar 18-20 proyek hilirisasi, dengan total investasi mencapai USD 38 miliar atau Rp618 triliun. Proyek-proyek ini diperkirakan menciptakan hingga 300 ribu lapangan pekerjaan langsung dan lebih dari satu juta lapangan pekerjaan tidak langsung.
"Ini adalah cara kehadiran negara untuk mendorong program agar bisa melakukan pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah. Ekonomi kita tidak boleh hanya tumbuh di Jakarta, harus di daerah." tegas Bahlil.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News