Setelah 10 tahun beroperasi, Microsoft secara resmi mengakhiri masa dukungannya untuk sistem operasi Windows 10 pada 14 Oktober 2025. Dengan berhentinya dukungan terhadap Windows 10, nantinya pengguna sistem operasi ini tidak lagi akan mendapatkan bantuan teknis, pembaruan perangkat lunak gratis, ataupun pembaruan sistem keamanan dari Microsoft. Sehubungan dengan pengumuman tersebut, Microsoft pun meminta pengguna agar segera melakukan upgrade ke Windows 11.
Pada 18 Oktober 2022, Microsoft telah merilis versi terakhir Windows 10 yaitu 22H2. Melansir CNN, sejak Februari 2023, Microsoft juga telah menghentikan penjualan lisensi Windows 10 untuk edisi Home dan Pro.
Lantas, apa dampak dari diberhentikannya Windows 10 bagi pengguna di Indonesia?
Mengutip Kabar Banjar, Windows 10 yang tidak lagi dibekali dengan perbaikan sistem keamanan dapat membuat perangkat komputer lebih rentan terserang virus, malware, atau hacker. Selain itu, beberapa aplikasi tertentu dapat mengalami penurunan performa atau tidak kompatibel dengan versi Windows sebelumnya.
Berakhirnya masa dukungan Windows 10 ini menjadi kabar buruk bagi sebagian besar pengguna. Pasalnya, Windows 10 merupakan OS favorit pengguna global dengan sekitar 43% dari 1,4 miliar perangkat Windows masih menggunakan OS Windows 10 hingga pertengahan 2025.
Melansir Liputan6, berikut terdapat beberapa opsi yang bisa dilakukan oleh pengguna:
- Melakukan upgrade ke Windows 11 apabila perangkat kompatibel.
- Membeli perangkat baru yang sudah menggunakan Windows 11.
- Tetap menggunakan Windows 10 dengan mendaftar program Extended Security Updates (ESU) untuk memperpanjang sistem keamanan hingga setahun kedepan.
Program ESU dapat menjadi alternatif aman bagi pengguna yang masih setia menggunakan Windows 10 dengan tetap mendapatkan pembaruan keamanan dari Microsoft. Program ini sendiri tidak dikenakan biaya tambahan di beberapa wilayah dan kemungkinan besar akan diperluas secara bertahap ke negara-negara lainnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News