Pemerintah bergerak untuk mencegah banjir besar terulang lagi di Bali. Salah satu caranya yakni dengan mendorong percepatan normalisasi Waduk Muara Nusa Dua yang berada di Sungai Badung.
Penyebab banjir besar di Bali pada Rabu (10/9/2025) lalu adalah curah hujan tinggi dan air pasang yang menyebabkan air sungai sulit mengalir ke laut. Selain itu, menurut Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, penyebab lainnya adalah tingginya sedimentasi Waduk Muara Nusa Dua.
Akibatnya, saat hujan ketinggian air sungai meningkat. Apalagi, terjadi pula penumpukan sampah dalam jumlah besar di sungai.
"Waduk ini ketinggian airnya juga sudah sangat tinggi yang menunjukkan sedimentasinya sudah sangat tinggi, jadi harus segera dikeruk," kata Dody saat meninjau Waduk Muara Nusa Dua, Sabtu (20/9/2025).
Dengan mendesaknya pengerukan, BWS Bali akan berdiskusi dengan pemerintah daerah setempat mengenai proses pengerukan sedimen di Waduk Muara Nusa Dua ini, terutama terkait dengan tempat pembuangan sedimennya.
"Kita harus diskusi dengan Gubernur dan Bupati setempat dulu mau dibuang kemana sedimennya agar tidak mengusik lingkungan. Proses pengerukan bisa sampai sekitar satu tahun karena sedimennya bisa mencapai ratusan ribu kubik dan tidak mungkin kita buang semua ke TPA Suwung," lanjut Dody.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News